SEJUMLAH desa di kaki Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, terisolir akibat bencana banjir bandang yang memutuskan jembatan dan ruas jalan di wilayah tersebut.
Korban banjir di Kabupaten Banjar mencapai 4.088 keluarga atau 13.008 jiwa. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjar, Sunarto, Kamis (16/4), mengatakan saat ini tim penanggulangan bencana dan PU dari provinsi telah turun kelapangan untuk melakukan perbaikan darurat terhadap sejumlah ruas jalan rusakkarena longsor dan jembatan yang terputus.
"Ada sejumlah desa di kaki Pegunungan Meratus masih terisolasi, menyusul terputusnya jembatan dan longsor akibat banjir," ungkapnya.
Kondisi ini menyebabkan upaya penyaluran bantuan tanggap darurat terkendala. Petugas terpaksa mengangkut bantuan logistik bagi korban banjir melalui jalan memutas melintasi kabupaten tetangga, Hulu Sungai Selatan. Beberapa desa harus ditempuh dalam waktu dua sampai tiga hari.
Daerah yang dilanda banjir di kaki Pegunungan Meratus ini berada di wilayah Kabupaten Banjar yang berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Tanah Bumbu. Tercatat ada 16 titik ruas jalan mengalami longsor di Desa Lumpangi dan Desa Paramasan.
"Jalan yangterkena longsor tidak dapat dilalui karena tertimbun material tanah dan batu,serta beberapa titik ruas jalan nyaris putus,"Â tambahnya.
Selain itu, ada tujuhbuah jembatan mengalami kerusakan akibat diterjang banjir, tiga di antaranya putus. Jembatan yang rusak akibat banjir ini berada di Kecamatan Pengaron, Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Sambung Makmur.
Sementara Bupati Banjar Sultan Khairul Saleh mengatakan sejauh ini pihaknya bersama pihak terkait tengah melakukan perbaikan ruas jalan dan jembatan yang rusakakibat banjir.
"Beberapa jembatan sudah dimasukkan dalam APBD untuk diperbaiki,dan yang lainnya dilakukan perbaikan darurat agar transportasi warga kembali lancar," tuturnya.
Pemkab Banjar sendiri telah menetapkan status darurat bencana banjir dan menyalurkan sedikitnya 38 ton beras serta logistik lainnya bagi warga korban banjir. Berdasarkan data sementara BPBD Banjar, banjir turun ke daerah dataran rendah di sepanjang DAS Martapura.
Tercatat ada tujuh kecamatan dan 27 desa dilanda banjir dengan ketinggian air mencapai tiga meter saat puncak banjir, namun kini berangsur surut.
Tujuh kecamatan tersebutmeliputi Sungai Pinang, Sambung Makmur, Telaga Bauntung, Pengaron dan Simpang Empat. Banjir terparah saat ini melanda Kecamatan Mataraman dan Astambul. Jumlah warga korban banjir tercatat sebanyak 4.088 keluarga atau 13.008 jiwa. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir kali ini, namun nilai kerugian akibat banjirdiperkirakan puluhan miliar rupiah. (Q-1)