Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
SEKTOR pariwisata masih menjadi andalan daerah untuk menambah pendapatan daerah. Seperti di Kota Batam, Provinsi Kepri yang hingga kini masih mengandalkan sektor pariwisata untuk pendapatan daerah. Pada triwulan I, pendapatan sektor pariwisata di Batam pada tahun ini tertinggi dalam enam tahun terakhir. Pada triwulan I ini kunjungan wisatawan mencapai 2,5 juta, atau 9,66% dibandingkan tahun lalu sebesar 8,13%.
"Ini menandakan Batam semakin sering dikunjungi wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Ini menunjukkan bahwa Batam menjadi primadona," kata Kepala BP Batam, Lukita Dinarsyah Tuwo, dalam acara dialog bertema Membedah dan menyikapi pertumbuhan ekonomi Batam triwulan I 2018 di Batam, kemarin.
Sebaliknya, di Sumatra Barat (Sumbar), perkembangan pariwisata dan transportasi di wilayah itu pada Mei lalu mengalami penurunan. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik Sumbar, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Sumatra Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau mencapai 2.995 orang, atau turun 30,12% jika dibandingkan dengan kunjungan wisman pada April. Tercatat wisman yang berkunjung ke Sumbar mencapai 4.286 orang.
Hunian kamar juga turun. Tamu menginap di hotel hanya 10,34% dan lama menginap rata-rata turun 0,17 hari, sedangkan penumpang domestik yang terbang ke Sumbar juga turun sebesar 17,26%.
Kepala BPS Sumbar Sukardi mengatakan penurunan jumlah wisatawan ini karena pada Ramadan sangat sedikit wisatawan melakukan perjalanan wisata. "Ada kecenderungan wisatawan muslim tidak berwisata saat bulan puasa," terang Sukardi.
Apalagi, wisatawan asing yang mendominasi kunjungan ke Sumatra Barat berasal dari Malaysia yang mayoritas muslim.
"Kunjungan wisatawan asing pada Mei 2018 memberikan kontribusi sebesar 0,25% terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.200.815 orang," tambahnya.
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Sumatra Barat menyarankan pemprov meniru Malaysia dalam menggaet wisatawan.
"Malaysia menyediakan wisata yang lengkap mulai dari tujuan yang beragam, makanan enak dan halal, tempat berobat nyaman hingga tempat belanja menarik," kata Ketua Asita Sumbar, Ian Hanafiah.
Kendala SDM
Untuk mengembangkan pariwisata di daerah masih terkendala sumber daya manusia (SDM). Seperti di Provinsi Bangka Belitung, kemampuan SDM berbahasa asing masih rendah sehingga menjadi kendala saat menghadapi wisatawan asing.
"Kita akan latih kemampuan berbahasa Inggris. Memang SDM di bidang bahasa ini masih lemah. Ada beberapa pendamping yang bisa berbahasa Inggris akan kita gunakan," kata Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan.
Sementara itu, di Nusa Tenggara Timur, Kementerian Pariwisata telah menetapkan lima top kalender wisata pada tahun ini dengan beragam festival. "Ini salah satu cara kita mempromosikan NTT mulai dari ekonomi kreatifnya serta potensi di darat dan bawah laut," kata Kepala Dinas Pariwisata NTT, Marius Ardu Jelamu.
(YH/RF/JL/PO/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved