Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
SOSOK nyentrik, mulai dari kebiasaannya mengenderai mobil tanpa pengawalan hingga blusukan dengan menerbangkan pesawat sendiri menyusuri pelosok Aceh.
Perjalanan Irwandi Yusuf penuh tantangan dan lika liku, berangkat dari seorang akademisi, bergabung dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menjadi Gubernur Aceh dalam 2 periode berbeda hingga spekulasi nasibnya di tangan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, menggemparkan semua pihak di Aceh. Bahkan, penangkapan itu terjadi menjelang satu tahun masa kerjanya.
Mantan petinggi GAM yang jago menerbangkan pesawat itu menjadi pejabat tinggi pertama di Aceh yang ditangkap tangan oleh lembaga antirasywah.
Di waktu bersamaan, operasi tangkap tangan (OTT) KPK juga menyasar sejumlah kepala daerah yang diduga terkait korupsi anggaran otonomi khusus, di antaranya Bupati Kabupaten Bener Meriah, Ahmadi.
Perjalanan Irwandi Yusuh menjadi Gubernur Aceh untuk periode kedua terbilang sengit. Dan dalam pemlihan kepala daerah pada 15 Februari 2017 lalu, ia bersaing dengan 5 kandidat lainnya.
Persaingan ketat terjadi antara dirinya dan Muzakir Manaf, yang notabene sosok paling disegani dalam jajaran Gerakan Aceh Merdeka. Selain mantan wakil gubernur petahana, pesaing Irwandi itu diusung Partai Aceh yang cukup potensial meraih suara terbanyak di masyarakat Aceh.
Meski KPK belum menetapkan status apapun terhadap Irwandi Yusuf, penangkapan itu, seperti senjata makan tuan yang mana ia gencar mengampanyekan pemerintahannya menganut mazhab bebas dari praktik suap terkait dengan proyek pemerintah.
Saat melantik sejumlah kepala daerah, ia terus mengingatkan bupati maupun wali kota agar jangan sampai terkena operasi tangkap tangan. Bahkan, ia menyoalkan suap menyuap terjadi karena adanya kolusi antara penguasa dan pengusaha.
Oleh karena itu, Gubernur Aceh menekankan kepala daerah tidak meminta jatah kepada pengusaha dengan dalih apapun. Sebab, praktik tersebut hanya akan merugikan masyarakat. Peringatan itu tidak lepas dari seringnya dia dipanggil sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Container Terminal (CT) 3 di Badan Pengusahaan Kawasan Sabang.
Dalam kasus itu, mantan Bupati Bener Meriah, Ruslan Abdul Gani, periode 2012-216 itu divonis 5 tahun penjara oleh Majelis Hakum Pengadilan Tipikor Jakarta, pada 23 November 2016.
Meski dituduh menerima aliran dana sebanyak Rp14 miliar, KPK tidak melanjutkan pemeriksaan terhadap Irwandi karena terkendala bukti dalam proses persidangan Ruslan Abdul Gani.
Di sisi lain, sepak terjang Irwandi di dunia poltik tanah air, dimulai sejak perjanjian Helsinki ditandatangani pada 15 Agustus 2005.
Dia yang berpasangan dengan mantan aktivis SIRA Aceh, Muhammad Nazar, berhasil memenangi pemilihan Gubernur Aceh pada 2007-2012. Ia menjadi gubernur pertama Aceh dari kalangan GAM.
Kemenangaannya saat itu juga cukup menghebohkan, yang mana ia maju dalam percalonan perseorangan dengan memperoleh 768.745 suara (38,2%) dari suara sah yang masuk mencapai 2.012.370 suara. Dia juga membuat sejumlah kebijakan populis dan fenomenal yang beberapa di antaranya diadopsi daerah lain bahkan nasional, seperti Jaminan Kesehatan Aceh.
Pria kelahiran Bireuen, Aceh, 2 Agustus 1960 itu, dikenal sebagai ahli propaganda di kalangan elite mantan GAM. Berangkat dari dunia akademisi, ia berhasil mencuri perhatian petinggi GAM di Swedia.
Meski telah resmi bergabung dengan GAM, aktivitasnya lebih banyak mengajar di almamaternya di FKH Universitas Syiah Kuala. Sesekali masuk hutan melancarkan perang urat syaraf dan propaganda kepada musuh.
Ia pernah mengenyam beasiswa S-2 di College of Veterinary Medicine State University (Universitas Negeri Oregon), Amerika Serikat. Ia juga tercatat sebagai dosen tetap kedokteran hewan di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Keberadaan tidak mudah dilacak, ia menggunakan banyak nama samaran di antaranya Tgk Agam, Isnandar, dan Faseh. Sosoknya tetap misterius, meski selalu mengeluarkan penyataan di media massa, ia juga dikenal baik menjaga hubungan dengan awak media.
Irwandi juga menjadi Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM. Sehingga keterlibatnnya mulai terendus dan berurusan dengan aparat keamanan Indonesia sehingga ditangkap pada awal 2003. Kala itu, Irwandi dijebloskan ke dalam tahanan, setalah divonis tujuh tahun penjara karena terbukti makar bersama sejumlah tanahan poltik lainnya.
Bencana tsunami pada 26 Desember 2004 juga meluluhlantakkan LP Keudah tempat Irwandi ditahan. Namun beruntung ia selama tetapi banyak napi lainnya meninggal dunia karena tak bisa keluar saat gelombang datang.
Pascatsunami, RI dan GAM sepakat berdamai. Atas bakat dan jasanya itu, ia mengembangkan amanah menjadi Koordinator Juru Runding GAM pada perundingan yang berlangsung di Helsinki, Finlandia.
Perdamaian Aceh membawa berkah bagi sejumlah kalangan. GAM dibubarkan dan status daerah darurat militer dicabut. Irwandi bersama para tahanan politik lainnya mendapatkan amnesti.
Sebenarnya, pada Pilkada 2012 Irwandi yang berpasangan dengan Muhyan Yunan kalah bersaing dengan pasangan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf yang memenangi Pilkada tersebut. Kekalahan itu tak membuat Irwandi jera atau meninggalkan panggung poltik. Bahkan, ia mendirikan partai politik sendiri bernama Partai Nasional Aceh setelah pecah kongsi dengan Partai Aceh.
Dalam masa itu, aktivitasnya diisi dengan menghabiskan waktu bersama keluarga dan belajar menerbangkan pesawat di Bandung Pilot Academy. Pada Pilkada Aceh 2017, PNA bersama Partai Demokrat, PKB, dan Partai Damai Aceh mengusung Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah. Keberuntungan kembali menghampirinya, Irwandi kembali terpilih jadi Gubernur Aceh.
Selama setahun menjabat sebagai gubernur Aceh periode 2017-2022. Ia kerap berkunjung ke daerah lewat jalur udara dengan menerbangkan pesawat pribadi jenis Shark Aero.
Sementara itu, Gubernur Aceh Abdullah Puteh periode 2000-2004 juga pernah ditangkap KPK. Abdullah Puteh dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas kasus korupsi pembelian dua helikopter 2003 lalu. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved