Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kantor Kompas TV Makassar Dikirimi Paket Diduga Bom

Lina Herlina
31/3/2015 00:00
Kantor Kompas TV Makassar Dikirimi Paket Diduga Bom
(Ilustrasi/Dok.MI)
KANTOR biro Kompas TV Makassar, di Jalan Pengayoman Blok F 8 Nomor 13 Makassar, Sulawesi Selatan, jadi sasaran teror. Tadi malam, sebuah paket berbentuk kotak dalam kantong plastik hitam berukuran besar, yang diletakkan tidak jauh dari pekarangan.

Paket yang diduga bom itu ditemukan oleh Wati, ibu rumah tangga yang tengah melintas di sekitar lokasi. Ia pun melaporkannya pada satpam kompleks.

"Setelah dikasih tahu, saya langsung melapor ke polisi," sambung Gassing Daeng Kulle, petugas keamanan kompleks.
Petugas Polsek Panakukang yang tiba di lokasi kejadian langsung melakukan pengamanan dan mensterilkan lokasi. Tim Penjinak Bahan Peledak Polda Sulawesi Selatan Barat yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan evakuasi paket. Barang mencurigakan itu kemudian diledakkan.
 
Saksi mata menyebutkan di atas paket ditemukan pesan yang dituliskan dalam sobekan kertas putih bergaris. Tulisannya berbentuk huruf kapital yang ditulis dengan tinta warna hitam.

Bunyinya : ''Bismilah.. Kepada: Media2 kafir terutama kompas TV, Kami yg terzolimi menghimbau kepada kalian untuk berhenti dan bertaubat. Untuk tidak memfitnah kami. Jika kalian menganggap pemberitahuan ini hanyalah lelucon sungguh kami akan menegakan hukum Allah kepada kalian. Apakah kalian tidak melihat media-media yang dipenggal di Suriah dan Irak, Ttd Anshar Daulah Makassar''.

Kepala Biro Kompas TV Makassar, Nugroho Iman Santoso mengaku pihaknya tidak mendapat ancaman bentuk lain, sebelum temuan bungkusan itu. ''Selama ini, kami juga tidak memberitakan hal yang bernada keras untuk kelompok tertentu.'' Kapolsek Panakkukang, Komisaris Tri Hambodo berjanji akan menyelidiki kasus ini. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya