Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
SEJUMLAH titik dipetakan Polda Jabar berpotensi rawan kemacetan selama berlangsungnya arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriyah. Satu di antara yang potensi kemacetan ialah di tol Cikopo-Palimanan (Cipali).
"Kalau hari ini dan besok (titik rawan kemacetan) pasti ya Cipali. Kemudian juga tidak lupa jalur selatan. Besok saya akan ke Cikopo sampai ke Cipali. Sekarang kita yang lintas tengah dulu dicek," kata Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto sesuai mengunjungi Pos Terpadu Operasi Ketupat Lodaya 2018 di wilayah hukum Polres Cianjur, Jumat (8/6).
Menurut Budi, penanganan lalu lintas tidak bisa dilakukan secara sektoral. Artinya, setiap Polres harus bisa bersinergis dengan wilayah Polres lainnya agar bisa mempercepat penanganan.
"Jadi penanganan lalin tidak boleh sektoral harus komprehensif dan sinergis. Semuanya harus terintegrasi," ujar Budi.
Di wilayah hukum Polda Jabar, jumlah personel yang dikerahkan pada Operasi Ketupat Lodaya 2018 sebanyak 18 ribu orang. Sebanyak 13 ribu orang di antara mereka merupakan personel Polri. Sisanya gabungan dari TNI, pemerintahan, Basarnas, dan elemen taktis lainnya.
"Semua personel ini diharapkan bersinergis untuk mengantisipasi situasi yang tak diinginkan," ujarnya.
Di wilayah Cianjur, misalnya, yang merupakan daerah rawan bencana. Satu di antaranya di ruas jalan raya Puncak yang beberapa kali terjadi longsor.
"Dibutuhkan kesiapsiagaan anggota agar selalu sinergis. Kita tidak berharap terjadi bencana. Kalau pun ada (bencana), cepat ambil langkah untuk melindungi masyarakat. Intinya kita harus layani masyarakat dengan baik dan tidak melupakan kesiapsiagaan dan kewaspadaan," tegasnya.
Berbicara soal Puncak, Budi mengaku pihak kepolisian bukan pengambil kebijakan membuka kembali jalur tersebut untuk kendaraan atau angkutan bermuatan besar saat arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriyah. Sampai saat ini, pengerjaan perbaikan jalan ambles di sekitar Puncak Pass termasuk pelebaran jalan dengan cara memangkas tebing, masih berlangsung.
"Tadi penjelasan dari Polres Cianjur, jalur Puncak itu pasti berkoordinasi dengan Polres Bogor. Nanti yang menentukan (bisa dilalui kendaraan berat) adalah PU (Kementerian PU). Jangan sampai nanti dilalui, tapi terjadi longsor lagi," tuturnya.
Sementara mengenai mulai dioperasikannya tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada Seksi I meliputi Ciawi-Cigombong, menurut Budi, diharapkan bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan. Utamanya saat arus mudik Idul Fitri 1439 Hijriyah.
"Sudah (mulai bisa dilalui), baru sampai Cigombong. Mudah-mudahan bisa membantu mengurai kemacetan di wilayah sana," kata dia.
Pengamanan yang dilakukan Polri bersama TNI, unsur pemerintahan, serta elemen taktis lainnya, kata Budi, merupakan upaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Budi pun mengimbau masyarakat agar beraktivitas seperti biasa, tidak terpengaruh dengan berbagai ancaman.
"Tindakan yang kami lakukan dilakukan berdasarkan hakikat ancamannya. Masyarakat beraktivitas seperti biasa," tandasnya.
Sementara itu, selama berlangsungnya Operasi Ketupat Lodaya 2018, Polres Cianjur mendirikan sebanyak 19 pos. Keberadaannya terdiri dari 1 pos terpadu, 12 pos pengamanan, dan 6 pos pelayanan. Lokasinya mulai dari kawasan Segar Alam (perbatasan Puncak) hingga ke wilayah perbatasan dengan Kabupaten Bandung, Jonggol (Kabupaten Bogor), dan Kabupaten Sukabumi.
"Kami juga menyiapkan pos di wilayah selatan, khususnya di kawasan pesisir pantai karena libur Lebaran diprediksi akan dipenuhi wisatawan," kata Kapolres Cianjur AKB Soliyah didampingi Kabagops Polres Cianjur Komisaris Warsito. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved