SEEKOR hiu paus atau Rhincodon typus terperangkap di intake canal Unit Pembangkitan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, sejak awal pekan lalu. Sampai hari ini, tim gabungan masih mencari cara mengevakuasi satwa langka tersebut.
Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Kota Malang, Sukandar mengatakan hiu paus itu kemungkinan besar terpisah dari gerombolannya. "Februari merupakan musim migrasi hiu paus, dan Selat Madura terutama Pasuruan dan Probolinggo merupakan jalur migrasi hiu."
Dia menduga mamalia ini masuk ke intake canal untuk mencari makanan plankton, atau dalam kondisi sakit sehingga mencari suhu hangat. Tim gabungan yang terdiri dari PT Pembangkitan Jawa Bali unit Paiton, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut, Pemkab Probolinggo dan Universitas Brawijaya masih membuat skenario evakuasi untuk melepaskan kembali hiu paus itu ke habitatnya.
General Manager PT PJB Paiton Rachmanoe Indarto menambahkan hiu yang ditemukan panjangnya 6 meter, dengan berat sekitar 5 ton. Ia ditemukan oleh seorang operator PLTU dan dilaporkan ke Dinas Kelautan dan Perikanan Probolinggo. Terperangkapnya hiu ini menjadi perhatian serius, sebab kasus ini baru pertama kali terjadi sejak berdirinya PLTU Paiton. Mamalia ini masuk ke dalam Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna/ CITES) terdaftar Appendix II. Tim sepakat akan mengevakuasi hiu tersebut pada hari ini. (N-3)