MESKI hujan deras dan angin kencang menghembalang daratan di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, aktivitas pelayaran belum terganggu, tadi pagi. Tinggi gelombang laut masih bersahabat, antara 0,5-1,25 meter, dengan kecepatan angin maksimal 15 knot per jam.
''Pelayaran masih lancar, belum terganggu cuaca,'' kata Kepala PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Fery Kupang, Arnoldus Yansen.
Ia mengatakan pada Selasa pagi, tiga kapal bertolak menuju tiga pelabuhan yakni kapal motor Ranaka tujuan pelabuhan Pantai Baru di Pulau Rote, KM Ile Mandiri tujun Pelabuhan Teluk Mutiara di Pulau Alor, serta KM Ile Ape bertolak ke Pulau Sabu, dan akan melanjutkan pelayaran ke Pulau Sumba.
Pelayaran akan dihentikan jika ketinggian gelombang di perairan lebih dari tiga meter. Dalam satu bulan terakhir, ASDP Kupang sering menghentikan aktivitas pelayaran akibat cuaca buruk.
Kewaspadaan juga ditingkatkan ASDP Kupang, sejak musibah tenggelamnya kapal Jembatan Madura Ferry pada 2006. Kapal itu nekat menerjang gelombang tinggi di Selat Pukuafu yang memisahkan Kupang dan Rote. Musibah itu mengakibatkan puluhan penumpang tewas dan ratusan penumpang lainnya hilang. (N-3)