KARTINI, 39, sudah bekerja di Selangor, Malaysia, selama dua tahun terakhir. Tadi siang , perempuan asal Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Jawa Timur, itu dibawa pulang ke kampungnya dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Kematian Kartini membuat keluarganya geram. Pasalnya, mereka curiga TKI yang dikabarkan kehilangan nyawa sejak sepekan lalu itu, meninggal secara tidak wajar.
"Kami menduga dia tewas akibat siksaan majikannya di Selangor," papar Hidayat, kerabat korban. Jasad Kartini diterima keluarganya dalam kondisi sudah berada di dalam peti mati yang tertutup rapat. Namun sebelum dikebumikan, peti dibuka oleh keluarga untuk menambahkan kain kafan. Saat itulah, mereka melihat ada bercak darah pada bagian tangan dan dada korban pada kafannya. Keluarga kaget adanya bercak darah di kain kafan. "Kami menduga bercak itu dari luka akibat siksaan. Sampai sekarang, kami juga tidak menerima hasil visum korban dari rumah sakit," tambah Hidayat.
Kabar dari Malaysia menyatakan Kartini ditemukan tidak sadarkan diri oleh majikannya. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit, namun dalam perjalanan Kartini kehilangan nyawa. Setelah melalui proses imigrasi, jasad Kartini diterbangkan ke kampung halamannya di Kota Pasuruan. ""Selain curiga dia meninggal tidak wajar, keluarga juga tidak mendapat santunan dari majikan maupun perusahaan yang memberangkatkan Kartini. Padahal, Kartini sudah bekerja di Selangor selama dua tahun," tandas Hidayat. (N-3)