Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Menyusuri Indahnya Sungai Air Hitam

(Surya Sriyanti/N-3)
15/5/2018 23:15
Menyusuri Indahnya Sungai Air Hitam
( FOTO ANTARA/Pandu Dewantara)

SETELAH hampir dua jam menyusuri Sungai Sekonyer, kapal wisatawan berkapasitas 30 penumpang berjalan pelan saat berbelok ke sebuah sungai kecil yang memiliki gapura, akhir pekan lalu. Kapten kapal yang berusia sekitar 60 tahun dengan sigap menurunkan laju kapal. Deru mesin berubah senyap.

Tiba-tiba dari arah anjungan, Dede sang pemandu wisata memberikan informasi kepada para penumpang dengan suara lantang. “Di sini tempat yang paling digemari wisatawan untuk berfoto,” kata Dede sambil menunjuk tempat yang dimaksud.

Tanpa dikomando puluhan wisatawan pun mencari tempat yang cocok untuk berfoto di atas kapal. Mereka ingin mengabadikan peristiwa saat menumpang kapal wisata dengan latar belakang sungai kecil yang dikenal dengan nama Sungai Air Hitam.

Sungai ini panjangnya tak seberapa hanya sekitar 4 kilometer dan lebarnya sekitar 3 meter. Sungai ini ialah satu-satunya akses untuk masuk Camp Leakey, tempat wisatawan melihat orang utan. Namun, soal keindahan jangan ditanya. Namanya Sungai Air Hitam tapi airnya bersih.

Kiri kanan sungai masih berupa hutan lebat. Sesekali tampak terlihat segerombolan monyet tengah bertengger di atas dahan pohon seolah melihat pengunjung yang lewat. “Kami tidak mengizinkan bapak ibu untuk menurunkan kaki atau tangan ke sungai,” ujar Dede mengingatkan.

Rupanya di balik airnya yang jernih dan tenang, di kedalaman sungai ini bersemayam puluhan buaya muara yang terkenal sangat ganas kepada manusia. Sudah dua orang meninggal dimangsa buaya karena mengindahkan larangan itu. Erwin Marwansyah seorang wisatawan yang tengah melakukan perjalanan ke Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) mengungkapkan kekagumanya dengan keindahan Sungai Air Hitam ini.

“Saya baru kali ini melihat  sungai yang jernih dan hitam pekat. Apalagi, pemandanganya masih sangat orisinal sekali. Saya ingin membawa keluarga ke sini,” ujar pria asal Sumatra ini dengan suara kagum Taman Nasional Tanjung Puting memiliki luas 415.040 hektare, terletak di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.

Untuk mencapai Camp Leakey, tempat wisatawan melihat orang utan, bisa menggunakan kapal wisata yang mudah dijumpai di Pelabuhan Kumai, Kota Pangkalan Bun, Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Barat.

Sewa kapal sangat terjangka. Untuk 15 orang satu kali perjalanan termasuk makan siang hanya Rp3 juta. Bila musim bulan madu, tidak sedikit turis dari Eropa dan Korea Selatan mengambil paket tiga hari dua malam menyusuri Sungai Air Hitam dan bermalam di kapal pesiar.

Total perjalanan menyusuri Sungai Sekonyer sampai Camp Leakey sekitar empat jam. Total pulang pergi sekitar delapan jam dengan menempuh 46 kilometer.  “Sejak adanya usaha wisata ini, kami warga lokal mulai dari pemilik kapal, anak buah kapal, pemandu wisata, hingga tukang masak bisa diberdayakan untuk melayani para wisatawan. Hasilnya juga lumayan,” ujar Dede, warga asli Pangkalan Bun. (Surya Sriyanti/N-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik