Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Presiden Dorong Santri Jadi Pengusaha

Abdus Syukur
12/5/2018 19:35
Presiden Dorong Santri Jadi Pengusaha
(ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

PRESIDEN Joko Widodo mendorong dan memotivasi ide serta gagasan Pesantrenpreuner dan ritel modern Ummart, untuk mengambil bagian dalam memajukan perekonomian Indonesia. Dorongan dan motivasi itu disampaikan Presiden saat pembukaan Pesantrenpreuneur dan peresmian Ummart di Pondok Pesantren (Pontren) Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5).

Pesantrenpreuneur untuk memajukan kewirausahaan pesantren itu, diinisiasi oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Timur. Tujuannya untuk menciptakan pengusaha-pengusaha baru dari kalangan santri.

"Apresiasi kepada Hipmi yang telah memulai masuk ke pesantren dengan pesanten preunernya. Ini program peningkatan ekonomi. Ide gagasan seperti ini harus didorong dan dimotivasi, agar jumlahnya (Ummart) tidak hanya 10 (tempat), tapi ada di seluruh pesantren yang berjumlah 30.000 pesantren itu," kata Jokowi.

Jokowi berharap, dengan Pesantrenpreuneur dalam bentuk ritel modern Ummart itu, bisa mempercepat bangkitnya ekonomi umat muslim Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan pemerintah telah membangun Bank Wakaf Mikro di sebanyak 40 pesantren yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

"Pemerintah baru membangun Bank Warkaf Mikro di pesantren. Awalnya di 20 pesantren dan sudah ditambah lagi 20 pesantren, menjadi 40 pesantren. Itu dilakukan, agar pesantren menjadi kekuatan ekonomi bagi bangsa ini," imbuh Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, dengan gaya khasnya, Presiden Joko Widodo meminta salah seorang santri yang memiliki usaha kecil-kecilan untuk ke depan dan berdialog dengannya.

Choirul Anam, salah seorang santri Bayt Al Hikmah yang maju, kepada Presiden menyampaikan jika dia berjualan lalapan dan lele dengan modal Rp200.000. Presiden Jokowi dibuat tercengang, karena dengan modal Rp200.000, Anam bisa mendapatkan Rp2 juta.

"Luar biasa ini, bisa untung 1.000 %. Kenapa tidak diteruskan. Mau nggak jika kuliah nanti sambil jualan lele dan lalapan?" tanya Jokowi.

Anam menjawab jika dia berjualan lalapan dan lele saat tertentu saja. Karena waktunya terbatas dan harus mengikuti banyak kegiatan selama belajar menjadi santri di Bayt Al Hikmah.

Menariknya, saat ditawari modal untuk berjualan saat kuliah nanti, Anam yang nampak lugu itu kesulitan menjawabnya.

Sementara, Ketua Panitia, Mufti Anam, yang juga Ketua Umum Hipmi Jatim, menyampaikan, Pesantrenpreuner dan ritel modern Ummart untuk sementara ini diikuti oleh 10 pesantren saja. Selanjutnya sebanyak 100 santri dari 10 pesantren akan diberi pelatihan untuk menjadi pengusaha.

"Dari pelatihan itu, akan diambil tiga santri terbaik yang selanjutnya akan diajak menyusun businesss plan yang tepat dan diberi modal untuk usaha. Dari sini kami yakin akan bisa membentuk santri dan pengusaha yang tangguh," ujar Mufti.

Selain itu, Pesantrenpreuner ini akan terus dikembangkan dan tidak hanya diikuti oleh 10 pesantren saja, tapi juga akan diikuti oleh pesantren lainnya dan ditargetkan akan didirikan sebanyak 1.004 Ummart di pesantren-pesantren di Indonesia.

"Total ada 30.000 pesntren di Indonesia dengan jumlah santri mencapai 10 juta orang. Melalui Pesantrenpreuner dengan penguatan ritel Ummart di tiap pesantren, juga bisa membangun kemandirian pesantren," imbuh Mufti.

Sedangkan Ketua BPP Himpi, Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa kehadiran Hipmi di pesantren merupakan dorongan dari Presiden Joko Widodo. Karena Presiden Jokowi berharap munculnya pengusaha-pengusaha baru dari pesantren.

Sementara, Menteri Perdagangan, Enggartiarto Lukito, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus bekerja sama dengan Hipmi untuk mendorong kemajuan ekonomi melalui pesantren. Bahkan dia akan mengajukan pelajaran kewirausahaan masuk dalam kurikulum pesantren.

"Pemerintah harus terus mendorong dan memotivasi para santri untuk berani dalam membangun usahanya. Pesantren memiliki peran sentral untuk mendidik santrinya. Makanya, kami mengusulkan kepada Pengasuh Pesantren Bayt Al Hikmah, untuk memberikan pelajaran kewirausahaan masuk dalam kurikulum pesantren," tandas Enggar. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya