Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN Joko Widodo mengajak para pengasuh pesantren dan ulama untuk menjaga santri dan umat Islam untuk memerangi ujaran kebencian dan kedengkian. Terlebih, saat menghadapi pesta demokrasi lima tahunan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi, saat pembukaan Pesantrenpreuneur dan peresmian ritel pesantren Ummart di Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu (12/5).
"Saya titip, bahwa pesta demokrasi setiap lima tahun, jangan sampai tidak menyapa antartetangga, antarteman. Jangan sampai terjadi perpecahan, karena biaya sosial itu sangat tinggi. Tiap lima tahun, pilih pemimpin yang paling baik, dicoblos. Setelah itu, rukun kembali," tandas Jokowi.
Menurutnya, masyarakat jangan sampai melupakan bahwa semuanya adalah saudara sebangsa dan setanah air. Terlebih dengan keberadaan media sosial saat ini, saling mencela, mencemooh, menjelekkan, dan menfitnah melalui ujaran kebencian serta ujaran kedengkian.
"Begitu banyaknya itu di medsos. Saya mengajak para kiai untuk mengajak santri jamaah dan umat memerangi itu (ujaran kebencian). Mari masyarakat kita ajak berpikir positif, optimis, berprasangka baik penuh pengertian, dan penuh toleransi. Karena, kalau sudah bermain HP smartphone kita sering lupa," tegas Jokowi.
Di hadapan ribuan ulama dan santri yang mengikuti Pesantrenpreuneur, Presiden Jokowi menyampaikan kekayaan dan keragaman bangsa Indonesia. Sebanyak 714 suku, 1.000 lebih bahasa daerah, dan 17.000 lebih pulau, harus terus dijaga persatuannya.
"Bandingkan dengan Singapura yang hanya terdiri dari empat suku. Dengan Afganistan yang memiliki tujuh suku. Bangsa Indonesia memiliki 714 suku yang harus dijaga keragaman budayanya," ucap Jokowi. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved