Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Di Acara Wisuda Sekolah Sukma Bangsa, Surya Paloh Mengenang Tsunami

Ferdian Ananda Majni
12/5/2018 18:05
Di Acara Wisuda Sekolah Sukma Bangsa, Surya Paloh Mengenang Tsunami
(MI/RAMDANI)

CHAIRMAN Media Group sekaligus pendiri Yayasan Sukma Bangsa, Surya Paloh, mengenang masa tanggap darurat pascagempa dan tsunami Aceh. Bahkan, ia berinisiatif menggalang dana dan menampung bantuan dari para donatur di markas Media Group.

Surya Paloh mengatakan suka cita dan menyentuh emosi, tidak terasa perjalanan 12 tahun memiliki arti tersendiri. Katanya, Aceh yang dilanda duka dan nestapa. Bahkan. dunia digentarkan oleh bencana alam tsunami.

"Ini sebagai ilustrasi jika saya ajak sebentar. Saya tidak bisa membayangkan 12 tahun lalu. Allah berikan kesempatan apa yang kita capai dari Sekolah Sukma Bangsa, seperti apa kita hari ini," kata Surya Paloh, Sabtu (13/5), pada acara wisuda akbar siswa Sekolah Sukma Bangsa, di Pidie.

Indonesia, kata Surya, secara otomatis tentunya kesadaran dan tersentuh emosi diri untuk melibatkan sesuatu yang berarti guna meringankan beban akibat musibah.

"Saya di Medan dan terkejut, dari mana asal gempa itu. Saya di lantai 7 Hotel Tiara melihat tiang bendera yang begitu kokoh bergerak, mau lari tanggung dan diam diri pun bertanya-tanya, hati saya mengatakan ini ada peristiwa gempa besar," terangnya.

Setelah ia mengetahui gempa berasal dari Aceh, ia berinisiatif mempersiapkan bantuan yang bisa dilakukan, di antaranya menyiapkan tenaga medis, ambulans, dan seluruh peralatan medis dalam waktu kurang dari 6 jam.

"Saya perintahkan untuk diberangkatkan ke daerah tempat asal gempa. Kurang lebih dana 1 miliar (rupiah), Insya Allah pakai ini dana jalankan ke sana. Mobilisasi terus dilakukan, kita tim medis dengan seluruh kelengkapan dari Media Group. Saya monitor terus sampai di Jakarta," paparnya.

Sebagai Direktur Utama Metro TV kala itu, Surya Paloh juga memerintahkan seluruh presenter wajib berpakaian hitam, tanda ikut berduka. Begitu juga saat membawakan acara tidak memperlihatkan senyuman.

"Yang kurang bersimpati atau tersenyum harus diberhentikan oleh Metro TV, jadi benar-benar dimulai dari diri kita untuk menunjukkan empati sesungguhnya lahiriah dan batiniahnya," terangnya.

Surya menjelaskan, posko utama yang disediakan untuk menerima bantuan masyarakat di markas Metro TV. Bantuan yang datang melimpah, pihaknya mencari gudang di lokasi lainnya.

"Allah memberikan dan menunjukkan kebesarannya. Percaya atau tidak, seluruh bantuan masyarakat siang, sore, dan malam, melimpah ke Metro TV, bahkan kekurangan gudang untuk menampungnya," paparnya.

Ia menambahkan, peran Media Group mampu mengerakkan emosi rakyat, tidak hanya dalam negeri. Hal ini dilakukan agar dunia melihat peristiwa yang sedang menimpa Indonesia.

"Kami menyiapkan program bantuan kemanusiaan itu, namanya Indonesia Menangis. Kami mengirim sejumlah bantuan, kami juga menyalurkan bantuan dengan helikopter karena aksi lokasi yang sulit," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya