Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DERU mesin kapal memekakkan telinga di kesunyian malam itu. Dalam kegelapan, kapal kecil kayu bermuatan 10 penumpang membelah Laut Jawa yang berombak tenang. "Paling lambat pukul 04.30 sudah tiba di Tanjung Kaluang kalau mau menyaksikan terbitnya matahari," kata Ahmad Wahyudi, sang kapten kapal sekaligus pemandu rombongan saat membawa rombongan meninggalkan dermaga Pantai Kubu, Kalimantan Tengah, akhir pekan lalu.
Tanjung Kaluang yang menjorok ke Laut Jawa mempunyai luas 2.500 kilometer persegi. Wilayah itu berada di bawah Pulau Kalimantan, dan masuk di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah.
Pengelolaan kawasan Tanjung Kaluang berada di bawah pengawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Bagi pelancong, tempat ini merupakan destinasi yang wajib dikunjungi. Selain berpasir putih bersih, Tanjung Kaluang juga menjadi surganya penyu sisik kalimantan untuk berkembang biak. Hanya dengan membayar Rp35 ribu per ekor, wisatawan bisa merasakan sensasinya melepaskan anak penyu ke laut lepas. Biasanya mereka melepas anak penyu sambil menyaksikan matahari terbit.
Fetria Saman, wisatawan lokal asal Palangkaraya bersama keluarganya baru pertama kali mengunjungi Tanjung Kaluang. Sayangnya, saat berada di Tanjung Kaluang, ia tidak bisa menyaksikan matahari terbit karena baru saja reda hujan.
"Sebagai obat kecewa, saya dan keluarga melepas anak penyu ke laut. Satu penyu cukup membayar Rp35 ribu. Hitung-hitung ini wisata edukasi," kata Fetria.
Di Tanjung Kaluang saat ini ada sekitar 300 ekor penyu sisik berusia satu bulan tengah dikembangbiakkan di penangkaran yang didirikan sejak 2011. Penangkaran ini dikelola delapan petugas secara bergiliran. Salah satunya ialah Ahmad Wahyudi.
"Saat ini kami sedang berusaha untuk menetaskan sekitar 300 butir telur penyu," ujar Ahmad.
Setelah menetas, anak penyu ini akan dimasukkan ke sebuah bak berukuran 2 meter x 2 meter yang berisi air. Setiap hari anak penyu mendapatkan asupan udang kering (ebi).
"Anak-anak penyu ini mendapat makanan ebi sejak usia nol hingga dua bulan. Ketika berusia tiga bulan, anak penyu harus sudah dilepaskan ke laut. Kalau usianya lebih dari itu, insting untuk mencari makan di laut sangat sulit," jelas Wahyudi.
Di lapangan, petugas penangkar penyu sering menemukan kasus pencurian telur penyu. Umumnya warga di sekitar Tanjung Kaluang yang diam-diam mencuri telur penyu.
Penyu sekali bertelur bisa mengeluarkan sekitar 200 butir telur. Telur-telur itu kemudian ditimbun pasir agar tidak diganggung predator termasuk manusia. Namun, pencurian telur penyu hingga sekarang masih terjadi. Warga menjual satu butir telur penyu seharga Rp5.000.
"Padahal, kita sering melakukan sosialisasi kepada masyarakat, dan kami hanya delapan orang, tidak mampu menjaga semuanya," ungkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved