Empat Tersangka Pembantai Beruang untuk Dikonsumsi Diserahkan ke Polisi

EMPAT tersangka pembantai empat beruang madu di Kecamatan Tempuling, Kabupaten Indragiri Hilir, diserahkan Balai Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut, Rabu (4/4).

"Selanjutnya proses penyidikan dilakukan secara bersama-sama dengan Gakkum KLHK," jelas Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Riau Ajun Komisaris Besar (AKB) Defrianto di Pekanbaru, Rabu.

Dengan memakai baju tersangka berwarna oranye, empat pembantai beruang masing-masing Julkiply Pangihutan Dolok Pasaribu warga Desa Karya Tunas Jaya Kecamatan Tempuling, Kemudian Gantisori Sihombing, warga Parit 1 Desa Mumpa Kecamatan Tempuling, Junus Sinaga, warga Desa Tunas Taya, Kecamatan Tempuling, dan Fransiskus Butarbutar, warga Parit 10 Desa Mumpa, Kecamatan Tempuling, digiring ke Kantor Ditreskrimsus Polda Riau.

Selain itu, turut dibawa barang bukti yang disita yakni satu karung ukuran sedang yang berisikan organ tubuh fan kulit beruang yang disita dari Gantisori Sihombing. Kemudian dua karung kecil yang berisikan organ tubuh dan kulit beruang yang disita dari Junus Sinaga.
Jerat yang digunakan untuk menjerat beruang yang disita dari Julkiply Pangihutan Dolok Pasaribu.

Plastik kecil organ tubuh beruang yang disita dari Julkiply Pangihutan Pasaribu. Sebilah pisau yang digunakan untuk memotong beruang disita dari Gantisori Sihombing. Dan satu pucuk senapan angin yang digunakan menembak beruang disita dari Gantisori Sihombing.

"Kita akan dalami apakah ada unsur kesengajaan untuk tidak melaporkan temuan beruang yang terjerat atau ada kemungkinan jual beli organ dan kulit beruang," jelasnya. (OL-1)