Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pengguna jasa pelayaran maupun masyarakat nelayan di Kota Sabang untuk mengwaspadai potensi angin kencang 30 Km/jam dari 24 sampai 26 Maret 2018.
"Diperkirakan dari 24-26 Maret 2018 terjadi peningkatan kecepatan angin yang berkisar antara 10-30 Km/jam berpotensi terjadi di perairan Sabang maupun barat Aceh," kata Kepala Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Kota Sabang Siswanto di Sabang, Kamis (22/3).
Terkait potensi cuaca tersebut khusunya tanggal 24-26 Maret 2018 kepada masyarakat nelayan maupun pengguna jasa pelayaran diimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya saat melakukan aktifitas di laut, tambah Siswanto. Ia juga memprakirakan, tepatnya 24 Maret arah angin bergerak dari timur hingga tenggara dan 25-26 Maret arah angin dari selatan hingga barat daya. Menurutnya, berdasarkan data dinamika atmosfer di wilayah Sabang dari 22-26 Maret berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan yang ditandai dengan anomali SST yang bernilai positif.
Stasiun Meteorologi Cot Ba U Maimun Saleh juga menyatakan, pada tanggal yang sama di perairan barat dan utara kepulauan paling ujung barat Indonesia tinggi gelombang dari atas permukaan laut berkisar antara 1,2 sampai 1,5 meter dan kondisi cuaca secara umum cenderung berawan. Kepulauan paling ujung barat Indonesia yang diapit Selat Malaka dan Samudera Hindia sepanjang tahun dilanda dua musim yakni, timur dan barat.
Kedua musim tersebut pernah dilanda cuaca buruk dan jadwal pelayaran dari Sabang-Banda Aceh dan sebaliknya pun pernah ditunda, kemudian saat cuaca buruk masyarakat nelayan pun enggan melaut demi kelesamatan. Secara terpisah, Panglima Laot (Lembaga Adat Laut) Wilayah Kota Sabang, Ali Rani mengingatkan masyarakat nelayan lebih meningkatkan kewaspadaan ketika melaut dan jika cuaca kurang bersahabat tidak melaut sementara waktu demi keselamatan.
"Cuaca di laut tidak menentu, kadang kala baik dan sewaktu-waktu bisa saja terjadi cuaca buruk. Kami selalu mengingatkan nelayan untuk memperhatikan cuaca terlebih dahulu sebelum melaut dan memperhatikan cuaca yang dirilis BMKG," ujarnya. (OL-8)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved