Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
KAWASAN wisata alam Bukit Pangkuan di Kecamatan Kelapa Kampit, Kabupaten Belitung Timur, masih belum populer, apalagi di kalangan wisatawan yang cukup banyak berkunjung ke 'Pulau Laskar Pelangi' itu.
Nama Bukit Pangkuan diambil dari sebuah cerita legenda di wilayah itu tentang jalinan kisah asmara pupus dua anak manusia karena sang perempuan meninggal dunia di pangkuan kekasihnya.
Untuk sampai ke Bukit Pangkuan dari Bandara HAS Hanandjoedin, pengunjung menggunakan jalur darat roda dua atau roda empat dengan jawak tempuh sekitar 45 menit.
Kawasan berbukit ini dipenuhi dengan hutan dan berbagai wahana permainan, seperti outbound flying fox, high rope, ATV, giant swing, kolam renang anak, trampolin, kawasan perkemahan, dan tempat bermain anak.
"Kita sediakan paket Rp150 ribu untuk bisa nikmati semua. Namun, wisatawan bisa menikmati per wahana Rp10 ribu hingga Rp15 ribu," kata Usmandie Andeska, pengelola kawasan wisata Bukit Pangkuan, beberapa waktu lalu.
Usmandie menyebutkan, selain panorama alam yang begitu indah, beberapa kelebihan ada di wisata alam bukit Pangkuan, seperti flying fox sepanjang 200 meter dan kolam renang di atas bukit.
Dengan 120 hektare dan baru dikelola 45 hektare, termasuk wahana permainan, kawasan wisata alam Bukit Pangkuan masih akan terus dikembangkan.
Jika jenuh dengan wahana yang ada, pengunjung bisa menikmati agrowisata buah-buahan, seperti durian, jambu jamaika, dan rambutan.
Para wisatawan pun bisa mencicipi buah-buahan yang ada di kawasan itu pada saat panen. Meski beragam wahana sudah tersedia di kawasan wisata alam Bukit Pangkuan, wisatawan yang berkunjung belum banyak. Umumnya para wisatawan yang datang dari luar Bangka Belitung hanya tahu destinasi wisata Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung Pendam, Pantai Burong Mandi, dan Mercusuar Lengkuas. "Ini alternatif wisata lain kalau mereka jenuh dengan suasana pantai, tapi saja belum banyak yang tahu," tambahnya.
Diakui Andeska, kurangnya promosi menyebabkan banyak wisatawan yang belum tahu Bukit Pangkuan. Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan, mengaku kagum dengan wisata alam di Desa Kelapa Kampit tersebut. "Ini luar biasa dan harus di kelola dengan baik," kata Erzaldi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved