Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Harga Gabah Lampaui HPP

Benny Bastiandy
05/3/2018 05:46
Harga Gabah Lampaui HPP
(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

HARGA gabah hasil panen di sejumlah daerah masih jauh di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Akibatnya, petani banyak menjual gabah mereka ke pihak swasta.

Di Sukabumi, Jawa Barat, gabah kering panen (GKP) dijual petani di kisaran Rp4.500 per kilogram (kg), sedangkan HPP hanya Rp3.700 per kg.

Tingginya harga jual GKP, jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sukabumi Sudrajat, membuat Bulog tidak bisa melakukan penyerapan.

"Baik untuk penyediaan beras sejahtera (rastra) maupun untuk penyediaan cadangan beras nasional. Alasannya karena harga GKP masih di kisaran Rp4.500 per kg," sebut Sudrajat.

Di Pasuruan, Jawa Timur, petani bahkan menjual GKP hingga Rp5.000 per kg. Dari penuturan sejumlah petani, gabah hasil panen dibeli dengan harga yang cukup tinggi oleh tengkulak.

"Sudah laku, tinggal menimbang hasil panen dan bisa terima uang kontan. Dibeli dengan harga Rp50 ribu per kuintal atau Rp5.000 per kg," ujar petani di Desa Sekarputih, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, Mustofa.

Menurut para petani, harga yang ditawarkan tengkulak jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan HPP.

"Bulog hanya berani Rp3.700/kg. Persyaratan yang ditetapkan Bulog juga jauh lebih berat," ucap petani di Desa Tenggilisrejo, Hariyanto.

Harga gabah tinggi juga terjadi di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang mencapai Rp4.600 per kg. Harga itu menurun ketimbang pada Januari yang mencapai Rp5.700 per kg.

"Ini panenan yang menguntungkan petani yang didukung iklim yang bagus sehingga tidak banyak yang puso atau rusak. Saat ini harga masih jauh di atas ketentuan HPP yang hanya Rp3.700 per kg. Teman-teman masih menikmati harga GKP Rp4.600 per kg," ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno.

Di sisi lain, sejumlah penggilingan di Kecamatan Kandang-haur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpaksa membeli gabah dari daerah lain karena di daerah itu belum memasuki masa panen.

Ketua KTNA Kecamatan Kandanghaur Waryono menjelaskan, hal itu merupakan upaya pihak penggilingan agar bisa tetap beroperasi meskipun belum memasuki masa panen raya di daerah setempat. Daerah asal gabah itu ialah Demak, Tegal, dan Pemalang, Jawa Tengah.

Operasi pasar

Perum Bulog Divisi Regional Sumatra Selatan dan Bangka Belitung akan memperbesar kuantitas dan intensitas operasi pasar (OP) dalam rangka stabilisasi harga beras.

Seperti diketahui, harga beras di sejumlah pasar tradisi-onal di Kota Palembang masih berkisar Rp10.000-11.500 per kilogram. Bahkan untuk beras bermerek bisa mencapai lebih dari Rp12.500 per kilogram.

"Operasi pasar sudah kita lakukan sejak awal tahun. Kali ini kita akan perbesar jumlah pasokan dan memperbanyak lokasi pelaksanaan operasi pasar," ucap Kepala Perum Bulog Divre Sumsel-Babel Bakhtiar AS.

Bahktiar menyebut saat ini masih terdapat beras berkualitas bagus dan layak konsumsi sekitar 18 ribu ton.

"Ini mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Sumsel untuk tiga bulan ke depan, sembari menunggu pengadaan beras."

(JS/AB/WJ/UL/DW/DY/CS/AU/YH/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya