Headline

Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.

Mei, Tol Palembang-Indralaya Kelar

(DW/YR/N-2)
23/2/2018 03:01
Mei, Tol Palembang-Indralaya Kelar
(ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

SEBAGIAN ruas Tol Palembang-Indralaya, di Sumatra Selatan, sudah tuntas diba­ngun. Jalan sepanjang 7 kilometer pada akses I antara Palembang-Pemulutan pun sudah bisa dilewati kendaraan. “Akses II Pemulutan-KTM Rambut-an sepanjang 5 kilometer masih dalam proses pengerjaan konstruksi, sementara akses III KTM Rambutan-Indralaya saat ini sudah 97% tuntas di­bangun dan tinggal menyisakan pekerjaan finishing,” ungkap Manager Proyek Hutama Karya Divisi Tol Palindra, Hasan Turcahyo, di Palembang, Kamis (22/2).
Dia optimistis pada Mei seluruh ruas Tol Palembang-Indralaya sudah tuntas dibangun. “Setelah itu, butuh sekitar dua bulan untuk uji kelayakan sebelum dibuka untuk umum.”

Operasional tol ini, tambahnya, diperkirakan bisa dilakukan mulai 1 Juli. Meski difungsikan lebih awal pada Lebaran 2018, tol ini juga sudah siap. “Semua konstruksi sudah kuat, dan tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tandas Hasan. Di Nusa Tenggara Barat, PLN tengah membangun infrastruktur kelistrikan untuk mengalirkan listrik ke lokasi wisata Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Listrik di Gili Gede akan disambungkan dengan sistem kelistrikan Lombok. Untuk itu, PLN akan membangun kabel laut 20 kilovolt sepanjang 2 x 2,4 km.

“Sulitnya medan dan terbatasnya alat transportasi membuat PLN harus bekerja lebih keras untuk melistriki rumah 450 kepala keluarga yang berada di Gili Gede. Ini tantangan paling besar yang harus kami hadapi,” ujar General Manager PLN Wilayah NTB, Mukhtar.
Untuk melistriki Gili Gede, PLN melakukan pengangkutan peralatan kelistrikan dengan cara tradisional menggunakan tongkang sederhana yang ditarik kapal kayu. Untuk menaikkan seluruh peralatan, seperti gulungan kabel, trafo dan tiang juga dilakukan secara manual, dengan digotong atau menggunakan gerobak. “Upaya itu membuat proses pengangkutan dan pembangunannya lebih lama,” aku Mukhtar.

Dengan kapal dan peralatan sederhana, tambah dia, pihaknya harus lebih hati-hati, apalagi ketika ombak tinggi datang, sehingga menyulitkan pekerjaan. (DW/YR/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya