Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Bukan untuk Beli Pulsa atau Rokok

YH/N-4
09/2/2018 06:51
Bukan untuk Beli Pulsa atau Rokok
(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

PRESIDEN Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut ribuan pelajar pemilik kartu Indonesia pintar (KIP)dan ibu-ibu pemegang kartu Program Keluarga Harapan (PKH), di GOR Tuanku Tablang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, kemarin.

Sebanyak 1.173 KIP dibagikan kepada para pelajar mulai SD hingga SMA/SMK dan program kesetaraan pada kesempatan tersebut. “Melalui kebijakan KIP, pemerintah berharap seluruh anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang layak,” ucap Presiden dalam keterangan tertulis yang diperoleh Media Indonesia, kemarin.

Terdapat tiga skema pembiayaan bagi para pelajar melalui KIP itu. Kepada para pelajar tingkat SD, dana bantuan sebesar Rp450 ribu per tahun diberikan. Pelajar SMP diberi Rp750 ribu, sedangkan pelajar tingkat SMA maupun SMK diberi dana bantuan sebesar Rp1 juta.

Kepala Negara menjelaskan dana yang ada di kartu KIP hanya boleh dimanfaatkan untuk membeli keperluan pendidikan.

“Jika ada siswa-siswi menggunakannya untuk membeli pulsa telepon, kartu akan dicabut pemerintah,” kata Presiden.

Kepada 1.500 penerima PKH, Presiden mengatakan bahwa dana yang tersedia pada kartu PKH ini ialah Rp1,89 juta. “Dana yang ada di PKH hanya boleh digunakan untuk keperluan gizi dan pendidikan anak-anak. Beli rokok? Tidak boleh,” ujar kepala negara.

Sebelum tiba di GOR Tuanku Tablang, Kabupaten Solok, sepanjang perjalanan antara Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Solok, tidak kurang dari 10 kali, iring-iringan mobil kepresidenan berhenti karena Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo ingin menyapa dan membagi-bagikan buku tulis, syal batik, serta perlengkapan bayi kepada masyarakat yang telah menunggu iring-iringan mobil tersebut. (YH/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya