Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEJUMLAH hambatan masih menghadang pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Pada pembangunan Tol Pandaan-Malang di Jawa Timur, kontraktor memastikan gagal memenuhi target penyelesaian. “Progres pembangunan tol sepanjang 38 km itu ditargetkan mencapai 60% sampai akhir Januari. Namun, sampai sekarang, baru terbangun sekitar 45%,” kata Direktur Utama PT Jasa Marga Jawa Timur, Agus Purnomo, di Kabupaten Pasuruan, Kamis (8/2). Ia memaparkan, Tol Pandaan-Malang memiliki lima seksi. Seksi 1 paling bagus sudah mencapai 60% dan seksi 2 serta seksi 3 masih di bawahnya. Yang sangat kecil progres di seksi 4 dan seksi 5. Jika dirata-rata, progres keseluruhan baru mencapai 45%.
Sulitnya memenuhi target, lanjut dia, terjadi karena banyak kendala yang menghadang pelaksana pembangunan. Selain faktor cuaca, ada lima bidang lahan milik warga yang belum bisa dibebaskan. “Kami menunggu kepastian agar lahan bisa segera dieksekusi pengadilan karena kami sudah menyerahkan konsinyasi dengan menitipkan uang pembebasan lahan ke pengadilan,” imbuh Agus. Selain lahan milik warga, banyak lahan milik pemerintah, seperti tanah kas desa yang belum bisa dibebaskan. Namun, untuk lahan aset pemerintah itu, pihak pelaksana tetap bisa menjalankan pengerjaan proyek Tol Pandaan-Malang.
Kendala teknis paling berat dalam pembangunan Tol Pandaan-Malang ialah pembuatan jembatan layang yang melintasi rel kereta api di Desa/Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan. Kendalanya ialah bentangan jembatan yang sangat panjang. Masih di Kabupaten Pasuruan, penyelesaian empat proyek infrastruktur strategis nasional juga berjalan lamban dan menimbulkan masalah. Untuk itu, Pemkab Pasuruan membentuk tim percepatan untuk menyelesaikannya. Pembentukan tim itu dilakukan dalam rapat koordinasi di Pendopo Kabupaten Pasuruan yang dipimpin Bupati M Irsyad Yusuf. Acara diikuti empat pelaksana pengerjaan proyek infrastruktur strategis nasional.
Keempat proyek itu ialah Tol Gempol-Pasuruan, Tol Pasuruan-Probolinggo, Tol Pandaan-Malang, serta proyek Sistem Penyediaan Air Minum Umbulan. “Tim akan mengantisipasi semua persoalan sehingga pengerjaan proyek infrastruktur tidak terhambat,” kata Irsyad.
Kemarin, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Kota Samarinda. Di antaranya Jembatan Mahkota II, Fly Over Air Hitam, dan Irigasi Kelurahan Rawa Makmur, Museum Samarinda, Taman Samarendah, Tourist Information Center, Kantor Dinas Pekerjaan Umum, dan Penataan Ruang, serta Kantor Kelurahan Air putih.
“Peresmian hari ini menjadi momentum untuk bisa melakukan introspeksi dan pembenahan dalam rangka menjadikan Samarinda sebagai barometer kemajuan Kaltim. Setelah proyek infrastruktur strategis sekarang ini, pembangunan harus berlanjut pada sektor pariwisata,” ujar Awang Faroek. (AB/SY/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved