Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMBANGUNAN jalan tol Padang-Pekanbaru sejauh 254,8 km dengan biaya sebesar Rp78,09 triliun merupakan upaya memajukan pembangunan daerah dalam mengurai kemacetan Padang-Bukittinggi, serta meningkatkan perekonomian masyarakat Sumatra Barat.
Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada saat pertemuan dengan masyarakat Padang Pariaman, yang dihadiri Menteri PUPR, Pimpinan Hutama Karya, Walijorong, Walinagari serta beberapa tokoh masyarakat Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman, Minggu (4/2)
siang.
Gubernur Irwan menyampaikan, tidak ada niat untuk menipu atau merugikan masyarakat terhadap pembebasan lahan pembangunan jalan tol ini.
"Yakinlah pemerintah sedang berusaha memajukan pembangunan daerah untuk kesejahteraan masyarakat. Pembayaran ganti rugi lahan akan disegerakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. Kemajuan pembangunan ini semata-mata untuk kepentingan rakyat dalam memacu daya saing daerah menghadapi globalisasi dan pasar bebas," ujar Irwan.
Dengan transpotasi yang baik dan cepat tentu akan meningkatkan arus perekonomian daerah. Sehingga potensi daerah dapat dikembangkan lebih baik lagi dimasa-masa mendatang.
Gubernur juga mengapresiasi masyarakat yang telah mendukung dan memudahkan penyelenggaraan pembangunan ini. "Semoga ini menjadi semangat kita bersama untuk pro aktif dalam memajukan pembangunan daerah," tambahnya.
Akan ada tiga tahap dalam pembangunan jalan tol ini. Tahap I pembanguan jalan Padang-Sicincim 28 km, tahap II Bangkinang-Pakanbaru 38 km, dan tahap III Sicincin-Bangkinang 189 km. Semua pembiayaan itu dibebankan pada bantuan JICA dan APBN yang ditalang PT Hutama Karya.
"Kita bersyukur pembangunan ini akan menandai era masa depan Sumatera Barat yang lebih maju dan sejahtera. Baik di sektor infrastruktur, sarana dan prasana ekonomi, pariwisata dan investasi bagi perkembangan pembangunan Sumatera Barat," tambah Irwan lagi.
Pembangunan ini akan memakan waktu lebih kurang 5 tahun, 2018-2023. "Dan kita masih berusaha melobi dan meminta ke pemerintah pusat agar pembangunan tahap I itu adalah Padang-Bukittinggi, bukan Padang-Sicincin agar kemacetan Padang-Bukittinggi terjawab lebih cepat,"
tutur Irwan. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved