Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Penggilingan Padi Setop Beroperasi

Kristiadi
03/2/2018 03:31
Penggilingan Padi Setop Beroperasi
(MI/Adi Kristiadi)

SEJUMLAH lokasi sentra beras di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sulit mendapatkan gabah kering giling (GKG) dari petani.

Imbasnya, perusahaan penggilingan padi pun terpaksa menutup operasional karena tidak ada pasokan gabah.

"Jumlah penggilingan yang telah tutup hampir puluhan lokasi, termasuk beberapa sentra beras. Mereka kelimpungan mencari beras seharga Rp10 ribu per kilogram," beber Susan, 44, penjual beras di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, kemarin.

Kalaupun ada, harga GKG masih tinggi, yakni Rp5.000 per kg, yang diperoleh dari Kecamatan Karangnunggal dan Singaparna.

Beras lalu dijual mulai harga Rp9.000 sampai Rp14 ribu per kg.

"Operasi pasar yang dilakukan Perum Bulog beberapa hari lalu tidak ada dampak dan harga beras masih belum stabil," sebutnya.

Itang, 50, pun memanfaatkan situasi ini dengan membeli beras seharga Rp9.000 per kg untuk dijual kembali dengan kenaikan Rp1.000-Rp1.500 per kg.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Cirebon Tasrip Abu Bakar mengiyakan minimnya stok gabah di tangan petani disebabkan belum ada yang panen.

"Sedikit stoknya. Itu pun belum panen, baru menguning," ungkap Tasrip.

Diprediksi, tanaman padi yang mulai tanam pada November 2017 lalu akan panen pada pertengahan hingga akhir Februari ini.

Di sejumlah penggilingan, gabah yang masuk berasal dari Jawa Tengah.

Hanya sebagian kecil yang berasal dari wilayah Cirebon dan Karawang. Ini menyebabkan harga gabah masih tinggi, Rp7.500 per kg, jauh dari HPP.

Perlu diwaspadai

Minimnya suplai juga menyebabkan naiknya harga beras medium di penggilingan padi di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selama Januari 2018, harga beras medium naik rata-rata 2,83%, dari Rp9.300 per kg pada Desember 2017 menjadi Rp9.450 kg.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTT Maritje Pattiwaellapia mengatakan kenaikan harga beras terjadi di seluruh Indonesia.

"Naik Rp500 per kilogram. Hal ini perlu diwaspadai," cetusnya.

Kepala Bulog Divre NTT Efdal mengatakan, pihaknya terus berupaya menjaga kestabilan harga beras.

Saat ini harga beras di pedagang berkisar antara Rp10 ribu dan Rp11 ribu per kg.

Di tingkat pengecer, harga beras premium di Sungailiat Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, bahkan telah melambung hingga Rp13.200 per kg.

"Sudah hampir 2 pekan ini harga beras premium naik," ujar Sukmawati, salah satu warga Sungailiat.

Hal ini, menurutnya, sudah jelas sangat memberatkan, apalagi uang keperluan dapur pas-pasan.

Ia pun menyayangkan mutu beras yang kurang layak karena ada banyak sekali patahan.

"Di luar karung beras tulisnya premium, tetapi mutu beras banyak patahan, kok bisa demikian?" tanya dia.

Perum Bulog Subdivisi Regional Malang, Jawa Timur, terus melakukan stabilisasi harga dengan melibatkan mitra.

Harga beras yang sebelumnya Rp9.350 menjadi Rp8.500 per kg sehingga yang sampai di konsumen Rp9.000.

(PO/RF/DG/WJ/LD/UL/LD/YK/AU/NV/BN/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya