Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
POLRESTABES Surabaya menjemput paksa perawat National Hospital Surabaya berinisial Jun yang menjadi tersangka kasus pelecehan seksual terhadap seorang pasien.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan di Surabaya, Jawa Timur, kemarin, menjelaskan tersangka sempat menghilang dari rumahnya setelah keluarga korban melaporkan kasus itu ke kepolisian pada Kamis (25/1).
"Kami temukan pelaku ter-nyata menginap di sebuah kamar hotel di Surabaya dan langsung kami jemput paksa untuk diperiksa," ujarnya.
Rudi menambahkan, kepolisian juga sedang mempelajari sejumlah rekaman CCTV yang terpasang di sekitar di lokasi kejadian.
"Memang di ruang pemulihan, tempat korban meng-alami pelecehan seksual, tidak ada CCTV. Tapi nanti bisa didalami di beberapa CCTV yang terpasang ruangan lainnya."
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Ma-ngera menuturkan kasus itu telah ditangani Polrestabes Surabaya.
"Tersangka J sudah didapatkan. Polrestabes juga sudah menetapkan J sebagai tersangka," tambahnya.
Akan tetapi, Frans juga mempertanyakan prosedur operasi standar (SOP) di RS tersebut yang memindahkan seorang pasien perempuan dalam ke-adaan di bawah pengaruh anastesi oleh seorang perawat laki-laki.
"Ini yang sedang digali. Kami menggali sesuai dengan standar formil dan materil. Kami mengharapkan publik bersabar," tuturnya.
Frans menuturkan kasus pelecehan seksual yang berbeda pernah dilaporkan terjadi di RS National Hospital.
"Pada Agustus 2017 ada pelaporan di Polda Jatim, seorang calon perawat RS National Hospital Surabaya melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan seorang dokter," kata Frans.
Dokter itu, lanjut Frans, meminta calon perawat untuk melepas pakaian dan terjadi perabaan oleh dokter tersebut pada organ tertentu.
Saat di Pekanbaru, Riau, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise meminta Kementerian Kesehatan meningkatkan perlindungan terhadap pasien.
"Saya merasa sangat geram atas adanya kejadian pelecehan seksual terhadap perempuan. Mirisnya, hal ini dilakukan oleh tenaga medis kepada pasien yang tengah menjalani perawatan," kata Yohana.
Dia berharap rumah sakit dapat memberikan layanan rehabilitasi terhadap kondisi trauma korban agar cepat pulih dan mendapatkan kepercayaan diri kembali.
Yohana mengatakan jika tindakan tersebut tidak segera dilakukan, peristiwa itu akan berdampak negatif kepada korban.
"Kami juga mendorong perempuan untuk berani melaporkan kasus kekerasan yang dialami. Jangan diam saja," ia menegaskan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved