Perlakukan Kopi secara Tepat

MENDAPATKAN cita rasa biji kopi yang nikmat perlu diupayakan sejak awal pada saat masih tanam hingga perawatan pascapanen.

Setyo Wuwuh, 38, yang juga pedagang sekaligus petani kopi berbagi kiat penanganan kopi.

Tanaman kopi, menurut Setyo, harus sering dipangkas di bagian ranting yang sudah tidak produktif.

Lalu dilakukan penyiangan dengan cara dibersihkan, kemudian diberi pupuk kandang.

Pemupukan dilakukan sejak masa berbunga hingga pembuahan.

Ranting-ranting yang tidak ditumbuhi buah dipangkas lagi.

"Pada pemetikan harus diperhatikan betul, kopi buah yang akan dipetik dipastikan petik merah untuk menghasilkan kopi berkualitas," kata Setyo.

Setelah dipetik, kopi diproses sesuai dengan jenisnya untuk dikeringkan. Jika akan diproses dengan fullwash, umpamanya, buah kopi merah dikupas dengan menggunakan mesin dengan dialiri air bersih.

Setelah proses pengupasan selesai, kopi direndam air selama 8 jam.

Sebelum siap menjadi secangkir kopi, biji kopi pilihan dengan kualitas bagus disangrai menggunakan mesin sangrai.

Selama proses sangrai butuh kejelian dan ketelitian sehingga hasil dari roasting atau sangrai bisa sempurna dan menghasilkan rasa kopi yang enak.

"Sesudah disangrai, kopi tidak bisa serta merta langsung dinikmati, setidaknya nunggu 2-3 hari masa roasting. Ini bertujuan menghilangkan aroma mas dan menumbuhkan aroma kopi. Usai masa roasting, barulah kopi siap diseduh dengan berbagai cara meracik atau seduh?" kata Setyo.

Salah satu meracik kopi bisa dengan langsung menyeduh bubuk kopi.

Cara seduh ini biasa dikenal dengan istilah kopi tubruk.

Bisa juga dengan menggunakan alat V60 dan kertas penyaring.

Cara seduh kopi ini banyak digemari penikmat kopi karena menghasilkan rasa kopi yang bersih dan lebih enak.