Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Banyak CSR Mengalir ke Emil

(BY/Ant/N-2)
23/1/2018 05:15
Banyak CSR Mengalir ke Emil
(MI/Anggoro)

SAMPAH pernah jadi masalah besar di Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah upaya pun dilakukan Wali Kota Ridwan Kamil untuk mengelola sampah dengan lebih baik. Salah satunya ialah dengan menyediakan tempat pembuangan sampah sementara dengan teknologi biodigester. Sampai kemarin, dua TPS sudah menggunakan teknologi itu. “Idealnya Kota Bandung memiliki 4 TPS biodigester. Teknologi ini mampu mereduksi sampah sampai 50%,” kata Emil saat meresmikan TPS biodigester di Tegallega, Kamis (22/1). Dia berjanji terus menambah jumlah infrastruktur tersebut karena tingginya sampah yang dihasilkan. “Tahun ini dan tahun depan akan ditambah lagi.”

Teknologi biodigister mengelola sampah dengan cara di-press dan airnya dibuang sehingga volumenya berkurang hingga setengahnya. Sisa reduksi sampah ini diubah menjadi gas dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Khusus di TPS Tegalega ini, Pemkot Bandung tidak perlu merogoh kocek APBD. Bank BJB memberikan sumbangan pengadaan mesin biodigester sebagai prog­ram tanggung jawab sosial perusahaan. Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung Deni Nurdiana menambahkan TPS biodigester juga sudah dioperasikan di kawasan Gedebage. Dari total volume sampah 80 ton per hari, TPS ini memproduksi 40 kilogram gas. “Gasnya disalurkan ke masyarakat melalui pipa-pipa.”

Harga satu mesin biodigester ini dibanderol Rp4 miliar. Untuk menerapkan teknologi itu, Pemkot Bandung bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kawasaki, Jepang. Pengelolaan sampah di Kota Bandung juga mendapat perhatian PT PLN Distribusi Jawa Barat. Kemarin, perusahaan juga memberikan bantuan dana untuk pendirian 10 bank sampah baru di Kota Kembang. “Kami menyerahkan Rp316 juta kepada wali kota untuk diteruskan kepada pengelola bank sampah induk Kota Bandung,” kata General Manager PLN Distribusi Jabar, Iwan Purwana.

Ia menambahkan, pengelolaan sampah harus melibatkan masyarakat. Saat ini banyak komunitas yang peduli dalam pengolahan sampah melalui aneka daya kreativitas. “Ini sesuatu yang harus didukung secara maksimal,” tandasnya. Sejak 2014 PLN aktif membantu dan membina bank sampah di Kota Bandung. Di awal pendirian Bank Sampah Induk, Kota Bandung memiliki 52 unit bank sampah. Sampai akhir 2017, jumlah bank sampah mencapai 131 unit di 54 kelurahan. “Keberadaan bank sampah di Bandung telah berhasil mengurangi volume sampah karena sebagian sampah yang masih memiliki nilai ekonomi dapat dimanfaatkan,” lanjut Iwan.

Di Bengkayang, Kalimantan Barat, gerakan pembersihan sungai dari sampah dilakukan Polsek Sungai Betung. “Selain memasang spanduk imbauan agar menghentikan buang sampah sembarangan, kami menginisiasi gerakan pungut sampah bersama,” kata Kapolsek Inspektur Satu Teguh Wiyono. Gerakan ini juga mendapat dukungan dari berbagai lapisan masyarakat. (BY/Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya