Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Stok Beras di Pasar Menipis

19/1/2018 04:15
Stok Beras di Pasar Menipis
(MI/PALCE AMALO)

LAHAN-LAHAN pertanian di wilayah Priangan Timur, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, belum melakukan panen raya serentak sehingga berdampak pada terhentinya pasokan beras di pasar-pasar tradisional. Pasokan beras di sejumlah wilayah Kota Tasikmalaya pun semakin menipis karena tidak ada pengiriman yang dilakukan petani dan distributor.Itu menjadi alasan pedagang untuk menaikkan harga beras. Padahal, operasi pasar sudah digelar Perum Bulog sejak beberapa hari lalu. Isep, 34, pedagang Pasar Pancasila, Tasikmalaya, mengatakan harga beras IR 64 kualitas premium dan medium kualitas I kini dijual Rp12.500 per kg, kualitas II Rp11.500 per kg, dan kualitas III Rp11.000 per kg.

“Sementara itu, harga beras premium yang dijual pengecer di setiap warungan rata-rata menjual seharga Rp13.000 sampai Rp14.000 per kg,” ujarnya, kamis (18/1). Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhamad Yusuf mengiyakan, pasokan beras dari Ciamis, Banjar, Garut, dan Cirebon serta Majalengka susut ke wilayahnya. Di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, beras medium di sejumlah pasar tradisi-onal kini dijual melampaui harga eceran tertinggi (HET) mencapai Rp16.000 per kg, dari sebelumnya Rp10.000 per kg. Diduga kuat terjadi aksi penimbunan oleh para spekulan.

“Ada beberapa gudang milik pengusaha beras di kota Labuan Bajo bersama pedagang pasar diduga sengaja tak menyalurkan beras untuk dijual di pasar,” ujar seorang aktivis pemerhati sosial dan lingkungan Rafael Todawela. Saat dimintai konfirmasi, Kepala Perum Bulog cabang Labuan Bajo Ansar Leky Mali menilai harga beras masih normal dan belum memerlukan OP. “Kita akan lakukan OP, kecuali harga melampui,” jawab Ansar.

Operasi pasar
OP beras Bulog Subdivre Bangka, Provinsi Bangka Belitung sebanyak 500 ton kepada 5 Distributor hingga saat ini baru terserap 145 ton. Kepala Bulog Subdivre Bangka, Tri Novianty mengatakan harga beras dijual di bawah HET. “Harganya Rp9 ribu per kg, di bawah HET. Jika dijual (lagi) pedagang di atas itu, distributor harus bertanggung jawab,” kata Tri. Bulog Subdivre Banyumas, Jawa Tengah, terus menggelontorkan beras medium ke pasaran. Hingga kemarin, Bulog Banyumas telah mendistribusikan 1.600 ton beras kelas medium untuk OP di empat kabupaten yakni Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara dan Cilacap.

“Kami menggandeng 200 pedagang atau kios dengan harga beras dijual Rp9.350 per kg,” kata Kepala Bulog Subdivre Banyumas Setio Wastono. Demi menjaga stok beras, Asisten Sekda Perekonomian dan Pembangunan Pemda DIY Budi Wibowo menyebut DIY berencana mencetak sawah baru mulai 2019 mendatang.

Dari Sumatra Selatan, cuaca ekstrem disebut sebagai salah satu penyebab turunnya produksi padi tahun lalu hingga 4 ribu ton. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Pemprov Sumsel, Erwin Nur Wibowo mengatakan, produksi padi di Sumsel tahun 2017 lalu sekitar 5.070.000 ton. “Artinya, ada penyusutan sekitar 4 ribu ton dari realisasi produksi di tahun sebelumnya sebesar 5.074.000 ton.” (RF/LD/JL/DY/AU/BB/AT/PO/DG/DW/PS/N-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya