Proyek Leuwi Keris Cukup Strategis

PEMBANGUNAN megaproyek Bendungan Leuwi Keris yang berlokasi di Lakbok dan Manganti, nantinya sangat bermanfaat bagi pertanian di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menyampaikan hal itu saat meninjau pembangunan Bendungan Leuwi Keris di Desa Ancol, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (16/1). “Bendungan Leuwi Keris ini jauh lebih besar dari Raknamo di Kupang, NTT. Ini enam kali lebih besar. Bendungan Leuwi Keris memiliki kapasitas bisa mencapai 81 juta meter kubik,” ujarnya.

Bendungan Leuwi Keris merupakan salah satu dari 49 bendungan baru yang dibangun pada pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain itu, Bendungan Leuwi Keris ini sanggup menghasilkan listrik sebanyak 2 x 10 megawatt. Bendungan ini dibangun sejak Desember 2016 dengan anggaran APBN senilai Rp1,9 triliun. Masih terkait dengan infrastruktur, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan rel ganda di Jawa Tengah, yang dibiayai dengan Surat Berharga Syariah Negara rampung pada 2019.

Tahun lalu, alokasi anggaran mencapai Rp2 triliun dan sekarang dianggarkan Rp3 triliun. Kepala Balai Teknik Per-keretaapian wilayah Jateng, Yuwono Wiarco, mengatakan ada dua jalur rel ganda yang kini pengerjaannya dikebut, yakni jalur antara Stasiun Purwokerto (Banyumas) ke Stasiun Kroya (Cilacap) sepanjang 27 kilometer (km) dan Kroya-Kutoarjo (Purworejo) sepanjang 76 km.

“Untuk jalur rel ganda Purwokerto-Kroya sepanjang 27 km, sudah dikerjakan per segmen,” ujar Yuwono. Selain jalur-jalur, juga di-bangun terowongan di Notog dan Kebasen, Banyumas, serta jembatan di Sungai Serayu dan Logawa. Pekerjaan tersebut akan tuntas semuanya pada akhir 2018. (AD/LD/N-3)