Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
GEMPURAN sepatu dari luar negeri atau impor membuat sepatu-sepatu lokal juga harus meningkatkan inovasi, baik dari segi kualitas, material, hingga logo.
Komunikasi Pemasaran Desle Shoes, Rahmat Suhada Fatony, menjelaskan, memasuki era perdagangan bebas ini, pihaknya menyambut dengan penuh kesiapan.
"Kami melakukan berbagai inovasi, dari model, kualitas, sampai upgrading sumber daya manusia," kata Rahmat.
Menurut dia, suatu produk harus bisa mengidentifikasikann kualitas dalam menghadapi gempuran produk-produk impor serta sepatu bajakan atau disebut dengan istilah KW.
Ia menyebut, banyak orang yang membeli sepatu bajakan tidak lepas dari strategi penjual yang memperhalus kata bajakan dengan istilah KW.
"Merosotnya moral (baik konsumen maupun penjual) dan keinginan (penjual) mendapatkan lebih besar pendapatan mengakibatkan penggunaan sepatu KW sangat meningkat di awal 2017," kata dia.
"Desle Shoes selalu rutin memberikan program dan kampanye ke sekolah atau pun hang out place untuk memupuk kembali dan mengerti menggunakan sepatu KW berarti juga ikut andil mendukung pembajakan," kata dia.
Ia menyebut, dalam persaingan saat ini, produsen tidak semata mata membuat produk yang berkualitas mutu dan design yang bagus, sisi edukasi kepada masyarakat dan konsumen untuk bangga dengan produk anak bangsa juga penting.
"Kompetitor bagi kami sebagai motivasi untuk kami lebih kreatif dan lebih dinamis dalam memberikan produk terbaik untuk konsumen dan masyarakat," kata dia.
Ia pun menyebut, produknya sudah mampu tumbuh sampai 15% di DIY dan hingga 20% di wilayah Jawa Tengah.
Haryanto, selaku pemilik perusahaan sepatu asal Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini menjelaskan, Desle sudah dipasarkan hingga Papua. Produk dibuat dengan pemikiran matang, mulai dari desain, logo, filosofi, hingga material yang ramah lingkungan.
"Walau paten produk kami juga untuk apparel, seperti topi, kaos, ikat pinggang, hingga kaos kaki, saat ini kami masih fokus di sepatu," kata dia.
Pasalnya, membangun bisnis sepatu tidak mudah sehingga saat ini ia memilih fokus menguatkan merek sepatu. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved