Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Petani Siap Gunakan Kartu Tani

Benny bastiandy [email protected]
28/12/2017 01:45
Petani Siap Gunakan Kartu Tani
(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

HAMPIR 86% petani di Kota Sukabumi, Jawa Barat, sudah memiliki kartu tani. Pihak perbankan bersama Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi telah menyalurkan kartu tani kepada 3.719 petani pada tahap pertama pertengah­an bulan ini.
“Jumlah petani yang terdata mendapatkan kartu tani sebanyak 4.340 orang yang tergabung ke dalam 155 kelompok tani. Tahap pertama, kita baru menyalurkannya kepada 3.719 petani yang tergabung dalam 149 kelompok tani. Sisanya sebanyak 621 orang akan diberikan pada tahap kedua, termasuk bagi petani yang belum terdata,” kata Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Sukabumi Ate Rahmat, Rabu (27/12).

Para penerima kartu tani mayoritas ialah petani penggarap padi dan sisanya ialah petani sayuran. Nantinya setiap pemegang kartu tani akan mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk mendapatkan pupuk. “Kartu tani ini pada dasarnya untuk memudahkan pemerintah pusat mengontrol sejauh mana subsidi bisa dimanfaatkan petani secara cepat dan tepat,” jelas Ate. Nantinya setiap pemegang kartu tani akan mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk memperoleh pupuk. Misalnya harga eceran pupuk di pasaran Rp1.200 per kilogram dan subsidi dari pemerintah sebesar Rp400, maka petani hanya membayar Rp800 per kg. Selain itu, pemerintah daerah diminta menentukan harga eceran terendah di wilayah masing-ma­sing sesuai dengan peraturan menteri perdagangan.
Ate berharap keberadaan subsidi tersebut pada akhirnya bisa meningkatan minat petani sekaligus meningkatkan hasil produksi.

Dari Bali, Gubernur Made Mangku Pastika mendukung peran keberadaan kartu tani. Hal itu disampaikan Pastika saat menerima audiensi jajaran pimpinan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Kantor Wilayah Bali, NTB, dan NTT tentang program kartu tani di Kantor Gubernur Bali,Rabu (27/12). Ia berharap program pemerintah seperti kartu tani bisa dilaksanakan di Bali. “Bali sebenarnya sudah sangat siap. Saya rasa tidak butuh waktu lama jika diterapkan,” ujar Pastika.

Pemimpin BNI Kantor Wilayah Bali, NTB, dan NTT Putu Bagus Kresna mengatakan pihaknya memang memiliki keinginan untuk berperan serta dalam pembangunan di Bali, khususnya di bidang pertanian sebagai penunjang sektor pariwisata. Oleh karena itu, pihaknya sudah bekerja sama dengan Dinas Pertanian Provinsi Bali melakukan pilot project penggunaan kartu tani di salah satu subak di Klungkung. “Hasilnya sangat baik, beberapa kabupaten juga sudah tertarik, mudah-mudahan bisa diterapkan di seluruh Bali,” kata Kresna.

Data lama
Masih soal kartu tani, di Malang Raya meliputi Kabupaten/Kota Malang dan Kota Batu, baru 30% dari total 677 ribu kartu petani yang dibagikan. Chief Executive Officer BNI wilayah Malang Yessy Kurnia mengatakan pihaknya bersama dinas pertanian masih memvalidasi rencana definitif kebutuhan kelompok.

Validasi sangat diperlukan karena saat ini data yang diperoleh dari petani adalah data lama. “Datanya masih copy paste data tahun lalu,” ujarnya. (OL/RS/BN/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya