Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

TNI Siapkan Tentara Masuk Sekolah

Deo/Ant/X-11
05/12/2017 08:34
TNI Siapkan Tentara Masuk Sekolah
(ANTARA/Kornelis Kaha)

PERSONEL TNI akan dilibatkan dalam program pendidikan anak usia dini hingga menengah atas atau SMA. Hal itu tertuang dalam nota kesepahaman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama Mabes TNI tentang perluasan dan peningkatan mutu layanan pendidikan dan kebudayaan di wilayah terluar, terpencil, dan tertinggal.

TNI akan terlibat dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Kemendikbud, termasuk program Tentara Masuk Sekolah, dengan tujuan menanamkan sikap nasionalisme dan penguatan program bela negara.

"Prajurit masuk sekolah untuk melatih berbagai kegiatan, termasuk ekstrakurikuler, misalnya baris-berbaris, paskibra, dan seterusnya. Kita tahu hampir setiap desa ada aparat bintara pembina desa (babinsa) dan setiap kecamatan ada koramil," kata Mendikbud Muhadjir Effendy di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, kemarin.

Personel TNI yang ditugasi untuk mengajar akan diwajibkan mengikuti program pelatihan proses belajar mengajar Kemendikbud. Setelah mereka lulus, Kemendikbud akan menerbitkan sertifikat sebagai izin bahwa personel TNI tersebut memenuhi kualifikasi sebagai pengajar. Muhadjir menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 2.000 personel TNI yang membantu. "Tapi harus dilihat lagi datanya seperti apa. Makanya dengan adanya kerja sama ini kita bisa bertukar data," ujarnya.

Ia menjelaskan bantuan TNI dalam bilang pendidikan diutamakan untuk daerah terpencil, tertinggal, dan terdepan. Namun, tidak tertutup kemungkinan itu akan diterapkan di kota-kota besar.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengapresiasi langkah Kemendikbud menggandeng TNI dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Ia pun siap menerjunkan prajuritnya sesuai dengan kebutuhan Kemendikbud.

Aparat babinsa dan prajurit yang ditugasi di perbatasan, kata Gatot, dapat difungsikan untuk mengisi kekosongan tenaga pengajar di wilayah terluar, terpencil, dan tertinggal.

"Ada babinsa dan pasukan perbatasan untuk isi kekosongan yang ada, saling mengisi sehingga masyarakat bisa mengenyam pendidikan sesuai dengan apa yang digariskan Menteri Pendidikan. Jadi, prinsipnya TNI hanya membantu," kata Gatot.(Deo/Ant/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya