Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MENTERI Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui peringkat produksi perikanan Indonesia masih berada di peringkat ketiga di ASEAN.
Padahal, luat luas negeri ini merupakan yang kedua di dunia.
"Neraca perdagangan perikanan Indonesia masih terbelakang jika dibanding negara lain. Akibatnya, kesejahteraan nelayan pun belum tercapai," kata Susi saat menerima anugerah doktor honoris causa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) di Surabaya, Jawa Timur, kemarin.
Untuk mengangkat produksi perikanan, lanjutnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan tiga pilar pembangunan, yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan.
"Jika kita mematuhi semua pilar itu, pasti jumlah produksi perikanan Indonesia akan meningkat. Yang paling mendesak ialah menjaga keberlanjutan," papar pemilik perusahaan perikanan ini.
Untuk menjaga kerberlajutan, ia pun membuat kebijakan moratorium perizinan kapal ikan tangkap eks asing.
Moratorium pun berdampak positif dengan meningkatnya jumlah stok perikanan di Indonesia.
Tahun lalu stok Indonesia baru naik 9 juta ton, dan 2017 akhir, stok ikan di Indonesia yang dapat dipanen sebesar 12,45 juta ton.
"Ini merupakan sebuah bukti nyata. Dengan terusirnya lebih dari 10 ribu kapal asing menjadikan perikanan di Indonesia menjadi satu-satunya negara yang memiliki stok ikan yang meningkat," tandasnya bangga.
Penganugerahan doktor honoris causa kepada Susi diberikan Rektor ITS Prof Joni Hermana, pada puncak peringatan Dies Natalis ke-57 ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS.
Pemberian gelar diinisiasi oleh Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS. Tim promotornya terdiri atas Prof Ketut Buda Artana, Prof Semin, dan Raja Oloan Saut Gurning.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved