Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (BPVMBG) Bandung, akan segera mengeluarkan rekomendasi kepada Pemerintah Kabupaten Lembata untuk merelokasi dua desa.
Hal itu dikeluarkan berkaitan hasil penelitian yang dilakukan bersama tim BMKG Kupang dua hari belakangan di lokasi terdampak gempa Lembata. Penelitian juga sudah dilakukan sejak 4 tahun silam itu menemukan tingginya kerentanan di dua Desa terdampak Gempa. Kedua Desa itu direkomendasikan untuk segera direlokasi.
Noviardi, staf BPVMBG Bandung menjelaskan, pemukiman Desa Lamagute dan Desa Waimatan, Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata yang terdampak gempa harus segera direlokasi.
"Dua Desa itu berada di lembah. Di bagian kiri, kanan dan bagian atas kampung itu dipenuhi bebatuan berukuran besar yang mudah runtuh. Mengingat tingkat kerentanan yang tinggi, ketika diterpa gempa, permukiman penduduk itu mudah dihantam longsor. Relokasi menjadi pilihan yang bijak. Saat ini belum memakan korban nyawa, lebih baik dicegah," ujar Noviardi, Sabtu (14/10).
Menurutnya, pemukiman Desa Lamagute dan Desa Waimatan itu dapat dialihfungsikan sebagai kampung wisata, pertanian, peternakan atau budidaya garam, bukan untuk permukiman. Rekomendasi relokasi kedua Desa itu akan segera diserahkan kepada Pemkab Lembata.
Sementara itu, suasana Desa Lamawara, Desa Napasabok, Desa Lamagute dan Desa Waimatan ditinggalkan warganya setelah diguncang gempa sejak Senin (9/10) hingga Sabtu (14/10).
Kepala Desa Lamawara Moses Soge menjelaskan dari total 338 jiwa penduduk, 363 jiwa sudah mengungsi. Hanya 25 warga yang menjaga kampung. Batu besar yang menghantam sejumlah rumah Warga masih dalam kondisi serupa.
Suasana sunyi juga ditemui di Desa Napasabok. Ketika berkeliling, hanya bertemu Tunibius Hada yang kembali dari pegungsian untuk memberi makan ternaknya.
Hal serupa terjadi di Desa Lamagute. Jalan menuju desa itu masih tertutup material longsor berupa batu berukuran sangat besar. Di sepanjang jalan menuju Desa tetangga, Desa Waimatan, bebatuan besar masih menutup akses jalan.
Untuk melewati jalur tersebut pengendara harus ekstra hati-hati. Di Desa Waimatan, terjadi retakan besar yang membelah jalan raya. Bila terjadi gempa kembali, sangat mungkin jalan itu akan terbelah. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved