Peternak Pengungsi Gunung Agung Dapat Bantuan 74 Ton Pakan Sapi

10/10/2017 19:52
Peternak Pengungsi Gunung Agung Dapat Bantuan 74 Ton Pakan Sapi
(Ist)

PENINGKATAN status kebencanaan Gunung Agung tidak hanya berdampak kepada pengungsian manusia, tetapi juga pengungsian hewan. Menurut catatan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali, terdapat sekitar 20.000 ekor sapi yang berada di daerah rawan. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 5.600 ekor sapi yang berada di pos penampungan.

"Pemindahan ternak diperlukan agar pemiliknya tidak masuk ke zona rawan dengan alasan mencari rumput atau melihat ternaknya," ujar I Ketut Nata Kusuma, Koordinator Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali.

Ia menambahkan, hingga saat ini telah disiapkan sekitar 41 pos penampungan peternak. Pos penampungan itu berada di Kota Denpasar dan sisanya tersebar di enam kabupaten lain di Bali.

Lebih lanjut, Nata Kusuma juga menjelaskan keengganan peternak untuk memindahkan ternak mereka ke penampungan karena khawatir ternak mereka mengalami cedera saat pemindahan dan sulit mencari pakan.

Menyikapi hal tersebut, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) mengirimkan bantuan pakan ternak sebanyak 74 ton pakan sapi ke Posko Logistik Tanah Ampo. Pengiriman pakan sapi tersebut dilakukan Japfa secara bertahap untuk menjaga pasokan ketersediaan pakan sapi.

"Japfa memberikan bantuan dalam bentuk 24 ton pakan konsentrat dan sekitar 50 ton pakan hijauan untuk sapi. Bantuan akan diberikan bertahap agar di setiap pos penampungan akan terdapat suplai yang stabil," ujar R Artsanti Alif, Head of Corporate Communication and Social Investment Department Japfa, melalui keterangan tertulis, Selasa (10/10).

Selain memberikan bantuan pakan untuk para peternak sapi, Japfa juga telah melakukan evakuasi ayam milik peternak di sekitar Kabupaten Karangasem.

"Japfa juga telah melakukan evakuasi ayam-ayam milik peternak mitra segera setelah peningkatan status kebencanaan Gunung Agung,"ujar Rachmat Indrajaya, Corporate Affairs Director JAPFA. "Ayam yang berada di kandang peternak yang sudah memiliki berat memadai. Sedangkan yang masih terlalu muda kami pindahkan ke kandang-kandang lain milik perusahaan ataupun mitra," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan bahwa usaha penyelematan ayam peternak merupakan upaya Japfa untuk tetap memperhatikan pendapatan peternak selama di pengungsian. Sehingga meski mereka berada di pengungsian, peternak tetap akan mendapatkan penghasilan.

"Peternak mitra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha Japfa, sehingga permasalahan yang dihadapi peternak juga penting untuk diperhatikan perusahaan," pungkas Rachmat. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya