Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
PEMPROV Bali mengultimatum bakal memerkarakan secara hukum pihak-pihak yang menyebarkan berita bohong (hoaks) terkait dengan aktivitas Gunung Agung di media sosial. Hoaks yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan telah membuat panik masyarakat dan merugikan dunia pariwisata di Bali. “Nanti saya telepon kapolda supaya penyebar hoaks ada yang ditahan di Bali,” ujar Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menggelar pertemuan di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (3/10)..
Tindakan hukum serupa, lanjut Pastika, juga akan dilakukan pada media massa yang memberitakan Gunung Agung tidak sesuai dengan fakta. Dia meminta pihak kepolisian melalui tim cyber crime dapat melacak media dan wartawan yang memberitakan soal Gunung Agung secara berlebihan. Pastika menyebutkan hoaks seputar erupsi Gunung Agung sudah di luar batas sehingga mebuat resah semua pihak. Banyak pemberitaan menyesatkan soal Gunung Agung dan dampaknya sangat besar terutama bagi warga di Karangasem dan dunia pariwisata. Ada pemberitaan yang menyebutkan Bali ini akan kena dampak Gunung Agung.
Berita tentang Gunung Agung itu terlalu dibesar-besarkan karena banyak orang membandingkan dengan kondisi letusan pada 1963 lalu. “Berita Gunung Agung jangan diseram-seramkan. Ada yang bilang listrik mati, air juga mati. Paling-paling penerbangan yang sedikit terganggu kalau arah angin ke bandara.”
Akibat hoaks, kini sudah ada empat negara memberikan travel warning. Kebijakan itu keluar, lanjut Pastika, lantaran ada berita di Bali kini listrik mati bahkan Pulau Bali bakal tenggelam akibat erupsi.
Pembatalan kunjungan
Asosiasi Travel Agent Indonesia (Asita) membocorkan banyaknya pembatalan kunjungan oleh wisatawan mancanegara ke Bali. Pembatalan tidak saja berasal dari negara-negara yang mengeluarkan travel warning, tetapi sudah meluas akibatnya banyaknya berita bohong. “Data dari travel milik kami ada satu grup sekitar 30 orang dari Thailand yang akan datang Oktober 2017 ini, cancel. Kemudian ada grup dari Eropa sekitar 16 orang yang datang November 2017 juga batal,” kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Bali I Ketut Ardana Bahkan, Ardana menyebut kerabatnya di Tiongkok membaca berita yang menyebutkan Gunung Agung sudah mengalami erupsi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Tjokorda Artha Ardana Sukawati mengungkap, selama aktivitas Gunung Agung meningkat, jumlah wisman ke Bali telah turun 20%. Tingkat hunian kamar rata-rata di Bali yang semula mencapai 60% turun menjadi 40%. Sementara itu, jumlah pengungsi Gunung Agung yang tersebar di sembilan kabupaten/kota di Bali terus berkurang. Berdasarkan data di UPT Pusdalops BPBD Bali, hingga Selasa (3/10) pukul 12.00 Wita tercatat, 140.897 jiwa tersebar di 418 titik di seluruh Bali.
Sebagai perbandingan pada Jumat (29/9) dengan periode jam yang sama (pukul 06.00-12.00 Wita), jumlah pengungsi sempat menembus hingga 144.389 jiwa dan pada Minggu (1/10) turun lagi menjadi 141.399 jiwa. Penurunan itu disebabkan imbauan dari Gubernur Mangku Pastika agar pengungsi yang berasal dari desa di luar kawasan rawan bencana (KRB) sebaiknya pulang kembali ke daerah asal dan bisa beraktivitas seperti biasa. (FA/RS/N-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved