Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibantu dari personel TNI, Polri, dan relawan telah mengevakuasi 14 rumah berada di Kampung Cikawung, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya. Rumah-rumah itu terdampak pada pergerakan tanah dan tanah longsor. Pada saat ini mereka telah menempati lokasi yang lebih aman sebelum terjadi mengalami longsor susulan.
“Semua kepala keluarga daru jumlah 14 orang dengan 42 orang jiwa tersebut telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman, karena hujan deras masih terjadi di Tasikmalaya dengan intensitas sangat besar dan dipastikan tanah longsor susulan akan terjadi termasuknya pergerakan tanah yang sekarang ini sudah dirasakan masyarakat,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya EZ. Alfian, Selasa (3/10).
Hujan deras yang terjadi beberapa hari telah menyebabkan tanah longsor dan pergerakan tanah mulai terjadi terutama kondisi tanah berada di Kecamatan Salawu labil dan mudah turun hingga membahayakan bagi masyarakat yang mendirikan rumah di bawah tebing setinggi 20 sampai 50 meter. Adapun bencana banjir yang sering terjadi di Kecamatan Sukaresik dan Kecamatan Cipatujah kondisi sekarang masih tetap aman karena terpantau menggunakan CCTV.
Sementara itu, BPBD Purbalingga, Jawa Tengah, meminta masyarakat di wilayah rawan longsor untuk waspada. Pasalnya, dalam dua hari terakhir ada sejumlah kejadian longsor. Di antaranya ialah di Desa Karangjambu, Kecamatan Karangjambu, serta di Desa Palumbungan, Kecamatan Bobotsari. Meski skalanya masih kecil, tetapi harus diwaspadai karena saat sekarang baru awal musim penghujan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Satya Giri Podo mengatakan pihaknya telah meminta kepada daerah-daerah rawan longsor untuk waspada. Terpisah, BMKG Yogyakarta meminta masyarakat Yogyakarta mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem hingga pertengahan Oktober. Kepala Kelompok BMKG Yogyakarta Joko Budiono mengatakan cuaca ekstrem ini muncul pada masa pancaroba yang biasanya berupa angin kencang dan hujan lebat serta petir. Adapun BMKG Stasiun El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, memprediksi awal musim hujan di daerah itu terjadi November-Desember 2017.(AD/LD/BB/PO/YK/JS/JI/N-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved