Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SEJAK 2013 hingga saat ini, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sudah mengalami erupsi selama 2.314 kali. Bencana letusan gunung itu menyebabkan 28 warga tewas akibat terkena awan panas dan lahar. "Erupsi Gunung Sinabung dengan kolom abu mencapai 11 kilometer, pada 2013, menjadi yang tertinggi," ungkap Kepala Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra, Senin (2/10). Dalam beberapa bulan terakhir, erupsi Gunung Sinabung menimbulkan kolom abu setinggi 2-4 km. Status gunung ini masih di level tertinggi, yakni level IV atau Awas.
Menurut Armen, gempa vulkanis masih tinggi dan sering terjadi. Magma terus naik ke permukaan sehingga membentuk kubah lava yang masih cukup tinggi. "Potensi awan panas serta erupsinya juga masih cukup tinggi." Gunung Sinabung merupakan gunung api strato tipe B. Sejarah letusannya tidak tercatat sejak 1600-an. Namun, beberapa tahun terakhir gunung itu meletus lagi. Letusan pertama terjadi pada 27 Agustus 2010 dengan tipe letusan freatik, diikuti jatuhan abu vulkanis yang menyebar ke timur-tenggara Gunung Sinabung hingga menutupi Desa Sukameriah, Gununggpitu, Sigarang-garang, Sukadebi, dan Susuk yang berada di Kabupaten Karo.
"Erupsi Gunung Sinabung pada 2010 hanya berlangsung dari Agustus hingga September. Pada 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan terus menunjukkan aktivitas vulkanis hingga sekarang. Belum bisa diprediksi kapan Gunung Sinabung berhenti erupsi," tandas Armen.
Di sisi lain, meski Gunung Merapi masih aman, BPBD DI Yogyakarta akan menggelar simulasi penanggulangan bencana alam erupsi gunung. Pada 2018, gunung itu sudah memasuki periode erupsi lima tahunan. "Selain siklus lima tahunan, kami juga mewaspadai datangnya musim penghujan karena potensi banjir lahar dingin bisa terjadi. Di kawasan rawan bencana masih banyak tumpukan material sisa erupsi yang bisa hanyut terbawa air hujan," papar Kepala BPBD DI Yogyakarta Krido Suprayitno. Untuk simulasi penanggulangan bencana itu, dikucurkan dana Rp150 juta dari APBD DI Yogyakarta. Simulasi kali ini difokuskan untuk penanganan yang terkait dengan kontingensi dan skenario penanganan bencana alam gunung meletus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved