Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Lereng Gunung Agung Terbakar, Isu Abu Vulkanik tidak Benar

Ruta Suryana
19/9/2017 18:26
Lereng Gunung Agung Terbakar, Isu Abu Vulkanik tidak Benar
(ANTARA)

DALAM waktu yang hampir bersamaan di saat statusnya naik jadi siaga atau level III, hutan dan lahan lereng Gunung Agung di Karangasem, Bali, terbakar. Namun, peningkatan aktivitas vulkanik tersebut dipastikan tidak berkaitan dengan terbakarnya hutan dan lahan di gunung tersebut.

"Kebakaran itu tak ada kaitannya dengan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali, Dewa Indra, di Denpasar, Selasa (19/9).

Kebakaran yang menimbulkan 11 titik api itu diduga akibat kekeringan yang memicu percikan api. Lokasi kebakaran itu berada di sebelah utara timur laut dari kawah Gunung Agung.

Jadi, adanya informasi yang menyebutkan ada hujan abu itu diduga sisa kebakaran hutan yang terbawa angin dan jatuh di permukaan.

"Jadi kemungkinan itu adalah material abu dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di sekitar gunung," ujar Dewa Indra.

Sehingga foto-foto dan informasi yang menyebutkan ada hujan abu vulkanik yang beredar di media sosial tidak lah benar.

Akibat isu terjadinya hujan abu yang juga ditambah terjadinya gempa menyebabkan puluhan warga dari Dusun Lebih, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, mengungsi ke tiga lokasi di Kabupaten Klungkung, yang jaraknya berdekatan. Gempa vulkanik sendiri tercatat hingga 400 kali dalam 24 jam terakhir.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan sterilisasi atau penghentian aktivitas masyarakat dan wisatawan pada radius 7,5 kilometer dari puncak Gunung Agung.

"Belajar dari letusan pada 1963, batu besar bisa terlontar dalam radius tersebut," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM, Gede Suantika, di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang Karangasem.

Di tempat terpisah, hasil paruman (pertemuan) pinandita (pendeta Hindu) Pura Agung Besakih memutuskan Gunung Agung dalam keadaan aman. Dan rencananya pada Rabu (20/9) besok akan diadakan upakara pengelempana/peneduh jagat di Pura Bangun Sakti, Basukian, Pengubengan Besakih.

"Diharapkan seluruh umat Hindu menghaturkan pejati di pelinggih rong tiga mohon keselamatan bersama," ujar Kepala BPBD Kabupaten Badung yang turut menyebarkan hasil paruman pinandita tersebut. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya