Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para santri agar bersiap diri menghadapi perubahan teknologi dan inovasi yang berlangsung sangat cepat. Jika tidak meresponnya, para santri akan tertinggal digulung perubahan.
"Perubahan teknologi dan inovasi berlangsung sangat cepat, setiap jam, setiap menit, detik selalu ada perubahan. Kalau tidak bersiap diri, membuat terobosan, lompatan-lompatan kemajuan dalam bertindak, meresponsnya, maka kita akan tertinggal, digulung oleh perubahan itu sendiri," ujar Presiden di hadapan sekitar 15 ribu santri di Lapangan Tembak Akademi Militer (Amil) Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/917).
Kedatangan Presiden di lokasi tersebut untuk membuka Perkemahan Wirakarya Pramuka Maarif, Nahdlatul Ulama Nasional (Perwinas) II tahun 2017 dan Apel Maarif Nahdlatul Ulama setia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Agar dapat merespons perubahan, Presiden meminta para santri jangan mudah merasa puas dengan apa yang sudah dicapai. Para santri disarankan untuk terus mempelajari, menemukan hal-hal baru, lalu mempraktikannya agar dapat membawa kemajuan pada diri sendiri, umat, dan negara.
Namun demikian, lanjut Jokowi, para santri juga perlu mewaspadai berbagai tantangan yang mengiringi perkembangan teknologi dan inovasi yang begitu cepat. Diantaranya penyebaran hoax, fitnah, dan hal negatif dalam keterbukaan media sosial. Serta tantangan lain berupa bahaya narkoba.
"Di media sosial yang begitu terbuka saat ini, semua orang bisa menggambarkan apa saja. Yang baik-baik dikabarkan boleh, yang positif dikabarkan juga sangat baik. Tapi jangan lupa di media sosial sekarang ini bertebaran yang jelek-jelek, negatif, fitnah, mencela, hoax, kabar bohong. Semua itu menjadi tantangan kita ke depan," ujar Presiden.
Tantangan lainnya, menurut Presiden, ialah para santri mestinya tidak alergi untuk beradu kreativitas. Hal ini menjadi pondasi dasar yang kuat untuk bisa memenangi kompetisi dan tidak ditinggalkan.
Melalui kegiatan pramuka Maarif NU, menurut Presiden, akan membangun fondasi karakter yang baik dalam diri para siswa. Dengan demikian, ke depan akan bisa menatap masa depan dan memenangi persaingan.
"Basic karakter itu sudah ada, tinggal disuntik sedikit-sedikit," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengingatkan para santri tentang pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim). Serta ukhuwah wathoniyah (persaudaraan dengan saudara sebangsa dan setanah air). Menjaga persaudaraan itu, lanjut Presiden, amat penting untuk memperkuat Indonesia. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved