Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Dua Pelajar Tewas Tenggelam di Sungai Pinang

Dwi Apriani
18/9/2017 21:31
Dua Pelajar Tewas Tenggelam di Sungai Pinang
(Ilustrasi)

DIDUGA tidak bisa berenang, dua pelajar di Kota Palembang, Sumatra Selatan, tewas tenggelam pada Minggu (17/9) pukul 17.00 WIB.

Dua pelajar dari SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang tenggelam di Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin, itu dinyatakan tewas setelah sebelumnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Plaju.

Kapolres Banyuasin, AKBP Andri Sudarmadi, mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan laporan atas kejadian dua pelajar SMK Muhammadiyah 3 Palembang yang tewas tenggelam di wilayah kerjanya.

"Dua korban itu adalah pelajar di Kota Palembang, sedang asik mandi di sungai, tapi tidak bisa berenang," kata dia di Banyuasin, Senin (18/9).

Kedua korban yakni Miftahul Syahfitri, 15, dan Dini Nur Oktaviani, 16. Ia menerangkan, pihaknya telah mengambil kesaksian dari Aban, 38, yang saat kejadian berada di tempat kejadian perkara (TKP).

"Kami sudah melakukan koordinasi dengan keluarga korban. Kami juga mengambil keterangan dari saksi atas kejadian tersebut. Sampai sekarang masih kita dalami," tutur dia.

Paman Miftahul, Rusdianto, mengakui, keponakannya bersama tujuh siswa lainnya pergi ke daerah Sungai Pinang untuk berlibur. Namun, berdasar informasi di lokasi kejadian, ketujuh pelajar yang merupakan teman satu kelas itu mandi di sungai dengan menggunakan ban pelampung.

"Mereka duduk di atas ban pelampung itu. Sayang, ban pelampung tersebut terbalik dan karena Miftahul juga Dini, temannya itu tidak bisa berenang, keduanya pun tenggelam dan meninggal," kata dia.

Ia menerangkan, pihak keluarga mengetahui kejadian saat korban sudah di rumah sakit.

"Di samping mayat Miftahul ada satu lagi mayat dari temannya. Memang kami sadari, keponakan kami ini tidak bisa berenang," terang dia.

Sementara itu, Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, mengungkapkan, korban dan sekolah korban itu memang berada di Kota Palembang. Namun, untuk penyelidikan kasus tersebut langsung diambil alih oleh Polres Banyuasin karena lokasi kejadian berada di perbatasan Banyuasin dan Palembang.

"Kejadian perkara masuk di wilayah Banyuasin. Sehingga untuk kasus tersebut langsung ditangani Polres Banyuasin," tandasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya