Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Bandung Masagi Lahirkan Siswa Berkarakter

(BY/RZ/DG/N-2)
08/9/2017 04:16
Bandung Masagi Lahirkan Siswa Berkarakter
(ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

PENDIDIKAN berkarakter sudah lebih dari satu tahun dilaksanakan di Kota Bandung, Jawa Barat. Wali Kota Ridwan Kamil menggulirkan program Bandung Masagi untuk membangun pendidikan di Kota Bandung. "Lewat Bandung Masagi, kami ingin menanamkan pendidikan berkarakter. Ada empat hal yang ditekankan dalam program ini, yakni peserta didik yang cinta agama, menjaga budaya, menjaga lingkungan, dan membela negara," ungkap Kang Emil, Kamis (7/9).

Dengan terbitnya Peraturan Presiden tentang Penguatan Pendidikan Karakter, Pemerintah Kota Bandung pun semakin percaya diri menjalankan sistem pendidikan yang sudah ada. "Meski peraturan itu membatalkan rencana penerapan sekolah sehari, berdasarkan pengalaman kami, itu tidak mengurangi kualitas pendidikan," lanjutnya. Banyak hasil yang sudah dipetik Pemkot dan warga Bandung dengan menerapkan Bandung Masagi.

"Bandung bisa jadi inspirasi. Kami juga membuka diri jika ada daerah lain yang ingin menerapkan pola pendidikan berkarakter ala Kota Bandung ini," tandasnya. Cara lain ditempuh Dedi Mulyadi.
Bupati Purwakarta itu mencanangkan Kamis sebagai Hari Welas Asih. Selain pelajar, pelaku program itu ialah para pegawai di lingkungan Pemkab Purwakarta. "Tujuannya memupuk rasa empati ari warga yang mampu kepada warga kurang mampu," kata Kang Dedi.

Program itu diterapkan dengan meminta pelajar SMP membawa satu gelas beras dari rumah. Beras diserahkan kepada pelajar dan warga yang membutuhkan yang tinggal di sekitar lingkungan sekolah. "Kami berharap program ini melahirkan generasi Purwakarta yang memiliki empati dan welas asih." Di sisi lain, persoalan pendidikan di Jawa Barat juga masih bermasalah dengan kurangnya ruang kelas.

Provinsi itu masih membutuhkan 5.000 ruang kelas baru di tingkat SMA/SMK. "Ada lebih dari 170 ribu siswa lulusan SMP yang tidak tertampung di SMA dan SMK karena kurangnya ruang kelas," aku Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya