Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Kemarau, Wabah Diare Berjangkit

(TS/BB/LD/PO/RF/PT/N-2)
10/8/2017 04:45
Kemarau, Wabah Diare Berjangkit
(MEDIA/USMAN ISKANDAR)

KESULITAN mendapat akses air bersih di musim kemarau diduga menjadi penyebab berjangkitnya wabah diare di Desa Sigedong, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, dua pekan terakhir. Sampai kemarin, jumlah penderita mencapai 64 orang. Pemerintah Kabupaten Temanggung sudah menetapkan wabah ini sebagai kejadian luar biasa. "Satu warga meninggal dunia. Korban yang sudah berusia lanjut itu terkena diare, juga menderita hipertensi," kata Kepala Dinas Kesehatan Temanggung Suparjo, Rabu (9/8)..

Ia menambahkan, penyebab pasti wabah diare belum diketahui. Namun, diduga kuat kurangnya akses air bersih membuat warga sembarang mengonsumsi air yang ada. Dinas kesehatan, lanjut Suparjo, sudah mendirikan posko kesehatan di lokasi KLB yang buka 24 jam. Ambulans juga disiapkan untuk sewaktu-waktu membawa pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit. Dari sejumlah daerah, kemarin, dilaporkan, kawasan yang mengalami kekeringan terus meluas.

Di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah mulai menerima proposal permintaan bantuan terkait dengan air bersih dari desa dan kecamatan. "Ada yang mengajukan bantuan slang, pasokan air bersih, juga toren penampungan air," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo. Sampai kemarin, delapan kecamatan di daerah ini terdampak kekeringan. Jumlah itu terus bertambah karena kemarau masih berlangsung.

Distribusi air bersih juga terus dilakukan BPBD Kebumen, Jawa Tengah. Sebanyak 44 desa di 11 kecamatan sudah bergantung pada pasokan air bersih dari luar daerah. "Kekeringan di 11 kecamatan itu sudah terjadi sejak awal Agustus. Sebenarnya ada 96 desa di 15 kecamatan yang mengalami kekeringan, tapi distribusi air bersih baru bisa kami lakukan ke 44 desa," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen, Muhyidin.

Kemarau juga menyebabkan harga air bersih di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, naik sepekan terakhir, setelah debit sumber air berkurang. "Harga air bersih naik dari Rp70 ribu menjadi Rp90 ribu untuk tangki ukuran 5.000 liter. Biasanya pasokan air dari PDAM datang dua kali dalam sepekan, sekarang berkurang menjadi hanya satu kali," kata Ardini, warga Kelurahan Liliba. Untuk mengatasi kekeringan, Pemkab Bangka akan membangun sistem penyediaan air minum di Desa Lumut, Kecamatan Belinyu.

Survei sudah dilakukan dan pembangunan fisik ditargetkan bisa dilakukan tahun depan. "Ada empat dusun yang rawan kekeringan di musim kemarau. Warga hanya mengandalkan air kolong bekas penambangan," kata Kepala Desa Lumut Diki.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya