Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Umat Islam Diimbau Salat Gerhana Malam Ini

Depi Gunawan
07/8/2017 18:32
Umat Islam Diimbau Salat Gerhana Malam Ini
(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

PENGURUS Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat pada saat Gerhana Bulan Sebagian (GBS) akan mulai terjadi pada Senin (7/8) malam ini atau dalam kalender Islam bertepatan dengan 15 Dzulqaidah 1438 Hijriah.

Ketua Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Barat, Deni Ahmad Haidar, menyatakan, fenomena gerhana, baik matahari maupun bulan merupakan bukti kekuasaan Allah. Oleh karena itu, mengamati peristiwa gerhana serta dilanjutkan dengan melaksanakan salat gerhana bulan dianjurkan dilaksanakan umat Islam untuk meningkatkan keimanan.

"Menurut pandangan Islam, peristiwa gerhana adalah salah satu bukti keagungan Allah yang bisa dilihat, maka sunnah hukumnya melaksanakan salat gerhana," katanya, Senin (7/8).

Deni mengatakan, PBNU melalui Lajnah Falakiyah sudah mengeluarkan imbauan agar umat Islam melakukan pengamatan peristiwa GBS. Kemudian menyikapinya dengan melaksanakan zikir, ibadah, dan berbuat amal saleh.

"Kami dari Ansor Jabar akan mengikuti anjuran tersebut, kami harapkan semua umat muslim juga ikut melaksanakannya," tuturnya.

GBS merupakan peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan, dan terjadi akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan. Hal ini hanya terjadi pada saat fase purnama, dan dapat diprediksi sebelumnya.

Fase gerhana bulan akan dimulai pukul 22.48 WIB, sementara GBS dimulai pukul 00.22 WIB atau telah masuk Selasa (8/8). Puncak gerhana terjadi pukul 01.20 WIB dan berakhir pada 02.18 WIB, gerhana akan berakhir seluruhnya pada 03.52 WIB. Fenomena ini tidak berbahaya bagi manusia, bahkan bisa diamati langsung dengan mata telanjang.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung, Tony Agus Wijaya, menerangkan, total fase gerhana dimulai sampai gerhana berakhir ialah 5 jam 49 menit. Sementara fase GBS mulai hingga sebagian berakhir berlangsung selama 1 jam 56,6 menit.

"Seluruh wilayah di Indonesia bisa menjadi tempat pengamatan GBS, bahkan keseluruhan proses gerhana dapat diamati dari bagian barat Australia, Asia, Samudra Hindia, dan bagian timur Afrika. Proses gerhana pada saat bulan terbit juga dapat diamati di Eropa, bagian barat Afrika. Bagian selatan Samudra Atlantik dan sebagian kecil wilayah timur Amerika Selatan," terangnya.

Dia menuturkan, GBS pada 7-8 Agustus ini merupakan anggota ke-61 dari 80 anggota pada seri Saros 119. Gerhana bulan sebelumnya yang berasosiasi dengan gerhana kali ini adalah GBS pada 28 Juli 1999 lalu. Adapun gerhana bulan yang akan datang yang berasosiasi dengan gerhana bulan ini adalah GBS pada 19 Agustus 2035 mendatang.

Selain GBS, sepanjang 2017 ini, terdapat tiga kali kejadian gerhana lainnya yaitu Gerhana Bulan Penumbra (GBP) dan Gerhana Matahari Cincin yang sudah terjadi pada 11 Februari dan 26 Februari lalu. Sementara peristiwa gerhana terakhir pada tahun ini adalah Gerhana Matahari Total (GMT) yang akan terjadi pada 21 Agustus mendatang, tidak seperti GMT 2016 lalu, GMT kali ini tidak bisa diamati di Indonesia.

Ketika disinggung apakah GBS akan berpengaruh terhadap kondisi cuaca di Indonesia, Tony menyatakan, hal itu tidak ada pengaruhnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya