Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
MUSIM kemarau dimanfaatkan Kodim 0607 Kota Sukabumi, Jawa Barat, untuk memperbaiki saluran irigasi. Diharapkan, saat hujan turun, pasokan air ke persawahan bisa maksimal.
"Salah satu fokus kami ialah Kecamatan Cisaat. Kami perbaiki saluran irigasi untuk membantu warga dan petani," kata Komandan Kodim 0607/Kota Sukabumi Letnan Kolonel Muhammad Mahfud As'at, kemarin (Minggu, 6/8).
Di Cisaat, sekitar 540 hektare sawah sangat mengandalkan pasokan air dari irigasi. Sejumlah titik mengalami kerusakan dan perlu segera diperbaiki. "Jika itu tak diperbaiki, kasihan para petani. Pasokan air tidak akan berjalan normal," tambah Mahfud.
Di Sukabumi, lanjut dia, dampak kemarau belum meluas. Area persawahan masih mendapat pasokan air dari irigasi meski volumenya terbatas.
Mahfud yakin dengan kondisi persawahan masih bagus, ketahanan pangan di Sukabumi tidak akan terganggu. "Selama Agustus, stok beras Sukabumi aman."
Datangnya kemarau diantisipasi petani di Kabupaten Karawang dengan menanam kacang-kacangan dan legum. Petani sudah menyadari tidak memaksa menanam padi.
"Kami tidak akan untung jika menanam padi karena sawah kami tadah hujan. Kacang tanah dipilih untuk ditanam karena lebih tahan kekeringan," ujar Mamat, 53, petani di Kecamatan Pangkalan. Kacang tanah, lanjut dia, cukup disiram dua minggu sekali.
Menanam kacang juga diyakini bisa menyehatkan tanah. "Kami belajar dari tahun-tahun sebelumnya, tidak memaksa menanam padi karena bisa puso karena kurang air," tandas Mamat.
Di sisi lain, adanya laporan kebakaran lahan di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan, membuat Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI Anto Mukti Putranto langsung bergerak ke lokasi. Kebakaran di lokasi itu sudah berlangsung dua hari di lahan seluas 120 hektare.
"Kami memadamkan api bersama Manggala Agni dan pihak-pihak terkait lainnya. Pemadaman dari udara juga dilakukan," tuturnya.
Api menyulut lahan di Kecamatan Rambutan dan Pemulutan. Sejumlah warga harus diungsikan karena api sudah mendekati permukiman.
Kemarin, ada 31 titik panas di Sumatra. "Tiga di antaranya berada di Bangka Belitung. Namun dari jumlah itu, hanya 9 titik yang diduga kuat merupakan kebakaran lahan," kata Kepala BMKG Pangkalpinang Muhammad Nurhuda.(BB/CS/DW/RF/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved