Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dusun di Kalbar Raih Penghargaan Kampung Iklim

Antara
04/8/2017 17:47
Dusun di Kalbar Raih Penghargaan Kampung Iklim
(Ist)

DUSUN Sungai Langer, Desa Mengkiang, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, berhasil meraih penghargaan Program Kampung Iklim Utama 2017 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena telah melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.

Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Mengkiang, sekaligus Ketua Kelompok Tani Tunas Jaya, Daniel atas nama dusun Sungai Langer menerima penghargaan tersebut.

"Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk mengajak para warga, apalagi kebiasaan berpindah ladang sudah dilakukan sejak lama. Mereka perlu contoh keberhasilan, baru mau bergerak," ujar Daniel melalui keterangan pers Asia Pulp and Paper (APP) Sinar Mas di Jakarta, Jumat (4/8).

Masyarakat di Dusun Sungai Langer dianggap telah berhasil melakukan transformasi dalam praktik bertani sehingga lebih bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan. Sebelumnya, selama turun temurun masyarakat menggunakan metode berpindah ladang dengan cara membakar lahan.

Daniel selama ini dikenal sebagai motor penggerak dalam melakukan transformasi praktik bertani di lingkungan dusunnya. Ia juga merupakan petani binaan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang digagas oleh APP Sinar Mas melalui perusahaan pemasok bahan bakunya di Kalbar, PT Finnantara Intiga.

Tidak hanya berorientasi dalam mengubah paradigma lama demi kelestarian lingkungan sekitar, program DMPA juga fokus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain penyediaan lahan beserta peralatan, program DMPA juga membantu ketersediaan bibit, pupuk, herbisida, serta pembinaan cara praktik bertani yang lebih produktif, sampai dengan bantuan pemasaran, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berpindah ladang.

Daniel dan kelompok taninya yang beranggotakan 15 orang mendapat bantuan lahan untuk jagung seluas 10 hektare dan sawah tadah hujan sebanyak 2 hektare. Untuk jagung, menghasilkan produksi 4 ton per hektare dengan pendapatan tak kurang dari Rp32 juta. Sedangkan untuk hasil padi tidak mereka pasarkan, karena dianggap telah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program yang dikembangkan KLHK untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim dan pengurangan emisi Gas Rumah Kaca.

ProKlim yang dilaksanakan sejak 2012 ini dikembangkan dan dilaksanakan pada wilayah minimal setingkat dusun/dukuh/RW dan maksimal setingkat desa/kelurahan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya