Santori Panen Bibit, Anak Tuha Siap Jadi Sentra Bawang

28/7/2017 11:50
Santori Panen Bibit,  Anak Tuha Siap Jadi Sentra Bawang
(Ist)

PT Santosa Agrindo (Santori), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) melakukan panen bawang merah di lokasi demonstration plot di feedlot Santori di Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah. Panen bawang itu merupakan tahap pertama dari program pemberdayaan masyarakat dari Santori untuk mengembangkan bawang Anak Tuha.

“Santori berhasil memanen sekitar 2,1 ton bawang merah dari luasan lahan sekitar 0,5 hektare. Nantinya bawang ini akan diolah untuk menjadi bawang bibit," ujar Zamzam Qodaruddin, Head of Operation Feedlot Santori, melalui keterangan tertulis, Jumat (28/7).“Nantinya bawang bibit akan digunakan untuk mengembangkan uji coba di lahan petani dan ditanam kembali di Demplot,” imbuhnya.

Menurutnya, akan terdapat sekitar 20 petani yang menerima manfaat langsung dari program. Bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Santori telah memberikan pelatihan kepada calon petani mitra mengenai dasar tehnik bertanam bawang.

“Sepanjang kegiatan panen ini, kami juga melibatkan para calon petani mitra agar mereka juga mendapatkan pengalaman langsung. Selain pelatihan dalam kelas, petani mitra juga akan mendapatkan pelatihan lapangan mulai dari pengolahan lahan, perawatan tanaman, hingga nantinya pengolahan masa panen," jelas Zamzam.

Program pengembangan sentra bawang di Anak Tuha selain untuk mendukung program pemerintah terutama Kementerian Pertanian, juga merupakan bentuk komitmen Santori terhadap pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi usaha.

"Program pengembangan bawang Anak Tuha merupakan salah program unggulan social investment Japfa, ” kata R Artsanti, Head of Social Investment Japfa. “Pendekatan social investment mendorong agar program di masyarakat dapat berlangsung secara berkesinambungan dan mandiri,” jelasnya.

Artsanti juga menjelaskan program pengembangan bawang Anak Tuha dikembangkan dengan model pengembangan kelompok tani dan berdasarkan prinsip bantuan bibit bergulir. Sehingga nantinya penerima manfaat akan terus dapat berkembang setelah selesai satu putaran program.

“Pilihan kami untuk mengembangkan bawang di Anak Tuha terutama karena harga jual bawang yang cenderung stabil, sehingga nantinya dapat mendorong kesejahteraan petani di sekitar lokasi usaha,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemilihan kegiatan di sektor pertanian disebabkan Santori memiliki produksi pupuk kandang dalam jumlah besar, yang dapat dimanfaatkan petani sekitar. Hal ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pupuk kandang tersebut hanya diberikan untuk petani yang memiliki kebun.

“Kami berharap program ini berkesinambungan karena terintegrasi dengan kegiatan bisnis Santori di Anak Tuha. Upaya besar itu merupakan komitmen Japfa untuk mewujudkan misi 'Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama’,” pungkasnya. (RO/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya