Pemerintah Benahi Labuan Bajo

PEMERINTAH serius mengembangkan kawasan strategis pariwisata nasional. Di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pemerintah mulai membangun terminal kapal pesiar. "Targetnya bisa rampung pada 2019. Selama ini kapal pesiar yang masuk ke kawasan Komodo ini tidak bisa bersandar karena infrastruktur pelabuhan yang tidak memadai," kata Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur Marius Jelamu di Kupang, Selasa (12/7).

Akibatnya, kapal hanya membuang jangkar di tengah laut sehingga wisatawan yang berkesempatan turun ke darat atau mengunjungi Komodo sangat sedikit. "Adanya pelabuhan memungkinkan kapal pesiar sandar lebih lama sehingga wisatawan yang turun ke darat juga banyak," tambahnya. Pelabuhan kapal pesiar dibangun dengan anggaran sekitar Rp300 miliar pada lahan seluas 3,5 hektare. Untuk infrastruktur jalan, Balai Pembangunan Jalan Nasional Wilayah X juga membangun jalan ruas Labuan-Bajo-Boleng-Terang-Kendidi sepanjang 24,50 kilometer dan jalan akses menuju Bandara Komodo sepanjang 8,20 km.

"Jika ruas jalan ini sudah selesai dibangun, pengiriman bahan bakar minyak dan avtur untuk pesawat lebih cepat," ujar Kepala BPJN Wilayah X Hadrianus Bambang N Widihaetono. Di Belitung, Kepala Dinas Pariwisata Bangka Belitung Rivai mengatakan pemerintah tengah membangun Bandara Internasional HAS Hanan-djoedin, geopark Belitung, dan kawasan ekonomi khusus Tanjung Kelayang.

"Dengan penetapan Tanjung Kelayang, sudah ada dua hotel yang dibangun di kawasan itu, yakni Sheraton dan Sovitel. Gubernur juga sudah merangkul China Harbour untuk membangun penunjang kawasan wisata Belitung," tambahnya. Sebaliknya di kawasan Danau Toba, Sumatra Utara, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara justru melihat belum banyak perubahan infrastruktur yang dilakukan. "Belum terlihat pembangunan di wilayah Sipinsur, Tapanuli Utara," kata Kadis Pariwisata Tapanuli Utara, Binhot Isak Aritonang.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman mengusulkan Pulau Rupat di Kabupaten Bengkalis dijadikan kawasan ekonomi khusus pariwisata. "Dengan status itu, Pulau Rupat isa menjadi destinasi pariwisata andalan." Pulau Rupat utara yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka dan berbatasan dengan dua negara tetangga memiliki potensi wisata yang besar untuk dikembangkan.