Sejumlah Daerah Siaga Kekeringan

(AT/AU/TS/AD/LD/N-3)
11/7/2017 23:16
Sejumlah Daerah  Siaga Kekeringan
(ANTARA/ADENG BUSTOMI)

MESKI curah hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diperkirakan masih di bawah 50 mm per bulan, beberapa wilayah sudah mengalami kekurangan air bersih. Koordinator Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Djoko Budiono mengatakan saat ini DIY masih dalam periode musim kemarau. “Untuk Juli-September jumlah curah hujan bulanan berkisar 0-50 mm per bulan. Puncak musim kemarau diprediksi terjadi pada Agustus,” ujar Djoko Budiono, Selasa (11/7).

Meski demikian, sejumlah dae­r­ah terutama di Kabupaten Gunungkidul sudah mengalami krisis air bersih. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Budhi Hardjo mengatakan ada tujuh kecamatan yang mengajukan bantuan pengedropan air ke pemkab. “Kami putuskan mengedrop air gratis karena permintaannya banyak,” kata Budhi.
Tujuh kecamatan mengalami krisis air bersih yakni Kecamatan Panggang, Purwosari, Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Rongkop, dan Girisubo.

Dari tujuh kecamatan itu, terdapat 32 desa atau 254 dusun yang dihuni 9.046 kepala keluarga atau 45.230 jiwa. Krisis air bersih juga melanda Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Pemkab Temanggung menyiapkan anggaran senilai 300 tangki air bersih untuk mengatasi kekeringan. Kasi Penanganan Darurat dan Logistik BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi mengatakan anggaran untuk kekeringan tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan dua tahun lalu. Pada 2015 pemkab membeli air bersih senilai 250 tangki dari APBD. “Untuk tahun ini berdasarkan surat BMKG diperkirakan lebih kering daripada tahun lalu. Musim kemarau dimulai sejak 1 Juli dan puncaknya diperkirakan September hingga Oktober,” terang Gito.

Penyediaan air bersih juga dilakukan BPBD di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Pemkab Tasikmalaya telah menyiapkan tangki air bersih untuk 351 desa yang tersebar di 39 kecamatan.
Selain krisis air bersih, kemarau tahun ini bisa memicu kebakaran hutan. Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Banyumas Timur, Jawa Tengah, misal, mulai berkoordinasi dengan jajaran pemerintah sekitar dan membuat sekat bakar hijau. (AT/AU/TS/AD/LD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya