Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
BAK koin bermata dua, fungsionalisasi ruas Tol Brebes Timur-Gringsing, di Kabupaten Brebes dan Batang, Jawa tengah, memberi dampak yang berbeda di dua sisi.
Di satu sisi, ruas tol itu telah membantu pemudik saat pulang ke kampung masing-masing saat libur Lebaran.
Di sisi lain, berdampak terhadap para pedagang di pinggiran ruas pantai utara (pantura) Brebes. Terkhusus, pedagang yang memperdagangkan salah satu oleh-oleh khas Brebes yakni telur asin.
Selama arus mudik dan balik Lebaran kali ini, omzet mereka turun hingga 30%. Pasalnya, pemudik yang biasa melintasi jalur pantura mulai beralih menggunakan jalan tol meski masih berupa ruas jalan fungsional. Walhasil, pemudik tidak mampir ke Kota Brebes selain pemudik asal Brebes dan sekitarnya.
“Kalau sebelumnya, sehari bisa laku sampai 10 ribu butir telur asin. Pada tahun ini turun sampai 30%, hanya laku 6.000-7.000 butir setiap hari,” tutur Purnomo, pemilik toko telur asin terbesar di Brebes Kota.
Kondisi itu juga sudah mendapat perhatian dari Bupati Brebes Idza Priyanti. Menurut dia, pembangunan tol pasti berdampak bagi perekonomian masyarakat.
Apalagi, selama ini masyarakat yang berkegiatan di ruas pantura. Baik pedagang kaki lima (PKL), kios, warung makan atau restoran, dan penjual telur asin.
Idza pun mengantisipasi pembangunan ruas tol agar tidak merugikan masyarakat. Seperti, menyasar kawasan rest area. Sebab, selain untuk beristirahat, kawasan rest area bisa juga menjadi ruang pertemuan antara pengguna jalan tol dan pedagang. “Kami sosialisasikan agar pedagang telur asin untuk berpindah ke rest area.”
Untuk para PKL atau warung yang selama ini menggantungkan hidup di jalur pantura, Idza mengaku sedang menyiapkan terobosan untuk bisa menampung mereka. “Salah satunya, kami salurkan untuk bekerja di pabrik garmen,” jelas dia.
Sebab, tak sedikit investor yang membuka pabrik di daerah Brebes. Semisal, pabrik garmen asal Korea Selatan dan Taiwan. (Supardji Rasban/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved