Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Penumpang Telantar Dua Hari di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh

Ferdian Ananda Majni
30/6/2017 08:03
Penumpang Telantar Dua Hari di Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh
()

MASA liburan hari Raya Idul Fitri tahun ini menunjukkan adanya, kunjungan wisatawan dan arus balik ke Pulau Sabang yang meningkat drastis. Bahkan, hingga hari keenam setelah hari H Lebaran, ribuan penumpang masih ada yang telantar di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh selama dua hari untuk menunggu antrian memeroleh kapal.

Dari pantauan Media Indonesia, ribuan calon penumpang dan sejumlah kendaraan yang hendak menuju Sabang terkatung-katung di Pelabuhan Ulee lheue, Banda Aceh. Hal serupa juga terjadi di Pelabuhan Balohan, Sabang, Jumat pagi (30/6).

Sejumlah calon penumpang kapal mengaku kecewa kepada penyedia jasa pelayaran di Ulee Lheue, pasalnya, pihak angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP), pengelola KMP BRR, maupun kapal cepat express bahari tidak mampu mengatasi lonjakan penumpang.

Dev sianturi, wisatawan asal Medan mengatakan, mereka telah telantar di pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh selama dua hari. Bahkan mereka belum mengetahui kejelasan kapan akan diberangkatkan.

"Kami sudah dua hari dua malam di sini, antrian kendaraan sangat padat. Sampai hari ini, kami berada diantrian terakhir tetapi belum tau kapan bisa menyebrang ke Sabang," katanya.

Dev mengaku ingin menikmati keindahan pulau Sabang dengan menghabiskan sisa waktu liburan Idul Fitri. Namun, dengan kondisi seperti ini kunjungannya ke Sabang akan dipersingkat.

"Kami dari Medan memang menganggumi keindahan wisata bahari Pulau Sabang namun dengan kondisi seperti ini sangat mengecewakan, apalagi masa liburan akan singkat nantinya," jelasnya.

Ia berharap, pemerintah setempat tanggap dengan kondisi pelayaran menuju destinasi wisata ke Sabang. Apalagi, kunjungan wisatawan di hari hari besar dan libur panjang pasti meningkat. "Kalau bisa pemerintah tanggap, pengangkutan ditambah, dan juga kapal harus lebih besar agar menampung lebih banyak penumpang," lanjutnya.

Hal senada juga disampaikan sejumlah calon penumpang lainnya, Andi, mengaku telah berada di pelabuhan Ulee Lheeu selama dua hari. Bahkan, melojaknya penumpang tidak diberangi dengan ketersedian angkutan kapal yang memadai.

"Kapal angkutannya terlalu kecil, sehingga banyak penumpang tidak terangkut. Seharusnya kondisi seperti tidak terjadi, karena jika liburan panjang pasti kunjungan ke Sabang meningkat," sebutnya.

Menurutnya, otoritas pelabuhan juga lebih mengutamakan kendaraan daripada penumpang. Jika kapal lebih besar itu, tidak masalah namun kondisinya kapal saat ini lebih kecil dan tidak mampu menampung banyak muatan.

"Iya, seharusnya cepat diatasi, penumpang banyak namun kapal yang ada minim dan kecil. Apalagi diutamakan kendaraan, jadinya penumpang tidak tertampung banyak," lanjutnya.

Ida, salah seorang warga Sabang, mengaku harus menunggu satu hari untuk bisa kembali ke Pulau Sabang setelah mudik ke kampung halaman. Namun, kondisi seperti terasa berat karena harus bermalaman di Pelabuhan bersama anaknya yang masih balita.

"Kami baru pulang mudik, dan berbarengan dengan kunjungan wisatawan ke Sabang, jadi terpaksa menunggu lama di sini. Seharusnya kondisi ini tidak terjadi, apalagi harus bermalaman dengan anak saya yang masih bayi," terangnya.

Ida juga mengaku kecewa dengan pelayanan dan ketersediaan angkutan di pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh. Jika terlantar terlalu lama, ia khawatir dengan kondisi anaknya. "Kecewa dengan kondisi seperti ini, kan sayang anak, ini harus bermalaman di sini. Mau nya ada kapal lebih besar agar semua penumpang bisa terangkut dan tidak ada yang harus bermalaman di pelabuhan," tuturnya.

Sementara itu, para penumpang di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh dilayani lima kapal di antaranya kapal cepat express bahari tiga unit, yaitu Express Bahari 8B, Express Cantika 89 dan Express Bahari 2F, kemudian kapal jenis roro dua unit, yaitu KMP Simeulue dan KMP Papuyu.

Sedangkan, jumlah pelayaran keseluruhannya, Banda Aceh-Sabang dan sebaliknya masing-masing kapal cepat lima trip dan kapal lambat empat trip.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya