Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SATUAN Tugas Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Riau dan Sumatra Selatan sudah harus berjibaku memadamkan api, kemarin. Untuk mema-damkan api yang melumat areal hutan gambut seluas 15 hektare di Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis, Riau, satgas menurunkan empat helikopter.
“Pemadaman dengan water bombing lewat udara harus dilakukan karena akses ke lokasi sulit dilewati tim darat,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau Edwar Sanger.
Selain memfokuskan pemadaman di Kabupaten Bengkalis, satu helikopter BNPB juga dikerahkan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan di Kecamatan Minas, Kabupaten Siak. Kepala Penerangan Lapangan Udara Roesmin Nurjadin, Mayor Sus Rizwar, mengatakan setelah berulang kali diguyur air dari empat helikopter, asap masih muncul sedikit dari lahan yang terbakar, di Tanjung Leban.
Kebakaran lahan juga terjadi di Desa Parit, Kabupaten Ogan Ilir. Api menjalar di lahan milik warga seluas 20 hektare.
Satgas sudah bergerak ke lapangan. Dengan melibatkan helikopter Bolkow milik BNPB yang melakukan water bombing, api bisa dipadamkan.
“Lahan itu milik warga. Kami sudah minta aparat menyelidiki penyebab kebakaran,” ungkap Gubernur Sumsel, Alex Noerdin.
Kebakaran terjadi di lahan yang bertuan, tapi dalam keadaan kosong, tidak ada yang menjaga. “Apa pun alasannya, pemilik lahan harus bertanggung jawab atas kebakaran itu,” tegas Alex.
Musim kemarau juga menyebabkan sejumlah desa di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Tidak hanya tahun ini, tapi terjadi setiap tahun.
“Untuk menanggulanginya, Pemkab Pasuruan mendapat bantuan khusus dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupa pengadaan sistem penyediaan air minum senilai Rp54 miliar,” ungkap Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan.
Sasaran program itu ialah mengatasi krisis air bersih di 12 desa di Kecamatan Lumbang dan dua desa di Kecamatan Winongan.
Kabupaten Pasuruan sebe-narnya memiliki sumber air Umbulan yang mampu menghasilkan 4.000 liter air per detik. Namun, ada 32 desa di empat kecamatan di sekitar Umbulan yang setiap tahun justru mengalami krisis air bersih.
Bupati Pasuruan M Irsyad Yusuf menegaskan pengadaan sistem penyediaan air minum untuk 14 desa itu sifatnya permanen. “Air Umbulan akan dimanfaatkan untuk daerah lain. Karena itu, kebutuhan air warga setempat juga harus dipenuhi dulu.” (RK/BG/DW/AB/N-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved